"Kelas aku, udah gak usah kamu mending ke kantin aja yang lain juga udah di sana kok"

"Tangan kamu rose, tangan kamu belum sembuh. Biar aku yang bawa, gak ada penolakan" rose menyerah dan menyerahkan beberapa kantong plastik pada jungkook.

"Mau makan sebanyak ini buat sendiri hmm?"tanya jungkook

"Enggak dong, sama yang lain juga"

"Loh yang lain siapa? Mina sama yang lain tadi aku liat ada di taman kok, apa emang janjian di kelas kamu?"

"Tadi mereka ada di kelas aku kok, ah aku lupa bawa hp. Kamu yakin mereka ada di sana?"

"Iyaa, tadi gak sengaja liat. Mau ke sana aja?" Tanya jungkook

"Boleh dehh, ke sana aja kalo gitu yuk"

Akhirnya rose dan jungkook memutuskan untuk memutar arah menuju taman. Merek berjalan beriringan menuju eunha dan yang lainnya.

Jika semula eunha tersenyum puas membayangkan rose yang kebingungan mencari mereka yang tak ada di kelasnya. Kini berubah menjadi tatapan penuh kebencian yang ia layangkan pada rose saat melihatnya berjalan beriringan bersama jungkook dengan tawanya. Sumpah demi apapun rasanya eunha benar-benar membenci rose.

"Ternyata bener kalian di sini" ujar rose saat sampai di antara mereka

"Loh emang eunha gak bilang sama lo? Lo gak kasih tau rose?" Tanya jihyo pada eunha

"Hah? Ah loh iyaa gue lupaa kasih tau lo mawaarr, maaf yaaa. Tapi gak apa-apa lah yaa sekarang kan tau tuh bareng mas pacar lagi"

"Iyaa" kekeh rose.

"Ya udah aku kantin yaa" pamit jungkook pada rose

"Okaaay see youu"

"Uhuk iyaaa see youu minaaa" sambung jihyo

"Hehe ehh see youu jihyoo sayanggg" saut mina kemudian mereka tertawa kecuali eunha dan lisa yang tertawa canggung.

"Roseee mau minummm dong" pinta eunha. Kemudian rose menyerahkan satu botol minuman pada eunha

"Bukainn"

"Dihh manjaa nih buka sendirii dong" jawab rose santai

"Dimintain tolong kok gitu sih" ketus eunha kemudian mengambil botolnya dengan kasar membuat suasana seketika hening

"Lo kenapa dih?" Tanya jihyo

"Gak apa-apa"

Rose tersenyum. Sedikit lagi ia pasti menemukan kebenaran atas pertanyaanya beberapa waktu ini.

"Kalo gitu gue ke kelas duluan ya" pamit rose

"Kemana? Nanti aja barengan" mina menahan tangan rose

"Iyaa hati-hati di jalan" sambung eunha tanpa menatap ke arah rose dan meminum kembali minumannya. Rose mengangguk kecil pada mina hingga mina melepasnya dan membiarkan rose pergi.

"Lo kenapa sih sebenernya eunha? Ada masalah apa sama rose?" Jihyo lama-lama kesal sendiri dengan sikap yang eunha tunjukkam pada rose

"Lo gak bakal tau rasanya jadi gue" jawab eunha

"Kalo lo ada masalah sama rose bicarain baik-baik, jangan malah bersikap gini dan bawa kita untuk menyesuaikan sikap lo ke rose padahal kita gak tau apa-apa"

"Gue tanya sebenernya lo sahabat gue atau rose, jihyo?"

"Gue sahabat kalian berdua. Dan gue gak mau kita jauh kayak gini"

"Masih bisa lo bilang dia sahabat kita sedangkan dia datang cuma kalo ada butuhnya doang sama kita? Itu yang namanya sahabat? Jujur siapa yang selalu ada buat kita, gue apa rose?"

Jihyo bungkam. Ia sesaat tersihir dengan perkataan eunha dan tidak bisa dipungkiri beberapa di antaranya benar. Tapi bagaimana pun rose tetap sahabat mereka, tidak bisa seperti ini.

"Jadi karena dia jarang sama kita? Kalo gitu lo, gue, lisa sama mina kan bisa ngomong baik-baik sama rose biar dia gak sejauh itu lagi sama kita. Bukan dengan cara kekanakan kayak-"

"Gue suka jungkook, suka banget jihyo, tapi rasanya sakit banget" ungkap eunha dengan airmata yang mulai membasahi pipinya. Setelah lisa, kini ia memberitahu yang lain tentang perasaannya.

"Unaa?" Panggil mina mendekat ke arahnya

"Gue, suka. Gue gimana, mina?"

"Kenapa harus jungkook naa?"

"Kalo gue bisa minta yang lain selain jungkook gue gak bakalan gini. Tapi sekuat apapun gue coba gue gak bisa mina"

"Kenapa lo gak pernah jujur sama kita gue tanya?" Jihyo bingung. Bagaimana ini bisa terjadi.

"Gue pikir, gue bisa atasin itu semua. Gue bisa lupain dia, gue bisa biarin dia bahagia sama rose. Bisa relain dia meskipun dia sama sekali gak pernah anggep gue ada. Tapi pas gue tau rose mutusin buat jalan sama jungkook, hati gue gak rela lagi gue gak bisa"

"Tapi lo tau sendiri kalo mereka udah bahagia, una. Lo terlambat" jihyo bersikukuh menentang apa yang eunha rasakan.

"Gak, gue belum terlambat. Gue masih bisa"

"Dengan cara mendiskriminasi rose kayak tadi? Kayak pas kita nginep kemarin? Atau kayak sebelum-sebelumnya sebelum kita sadar kalo lo selalu memojokkan rose?"

"Lo di pihak siapa gue tanya"

"Gue di tengah, gue netral. Gue menilai pihak lo sekaligus pihak rose. Dan pihak jungkook juga, lo pikir dia bakalan mau sama lo setelah lo lakuin itu sama orang yang dia sayang?"

"Terus gue harus apa jihyo, harus apa?!" Sentak eunha pada jihyo.

"Relain mereka, atau relain gue sama rose?"

"Maksud lo apa ngomong gitu?"

"Relain rose sama jungkook dan kita menjauh, atau relain gue jauhin lo dan bilang yang sejujurnya sama rose tentang lo?"

"Gak dua-duanya" jawab eunha tegas, kemudian ia meninggalkan mereka bertiga yang saling memandang satu sama lain.









🐿🐿

Belum tau rasanya di timpuk barbel yaa neng eunha? Mau nyobain gak? Ada yang mau wakilin akuu?😇🙏🙏

Becanda deng ih authormah sayang semua karakter yaa HEHE

Malem banget yaa? Mana udah kayak dateng bulan sebulan sekali yaudah gpp yang penting up y gk siii???

Okaay pokoknya good night!

See u next part!!!!

s в a g l ι o Where stories live. Discover now