43

463 87 651
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

haiiiii, udah vote???

harus vote dulu sebelum baca, dan jangan lupa ramaikan part ini dengan komen-komen kalian yaaa. harus rame dari part kemaren! ❤❤

typo tandain yaa 👌

yukk cuss! happy reading ❤

____

Terkadang Tuhan membuat kisah hidup kita berjalan dengan seseorang hanya untuk sebagai teman di suatu masa. Tapi tidak sebagai pasangan selamanya.

- Deliana Clearisa

____

Seorang gadis berjalan di koridor rumah sakit menuju taman, dia memutuskan untuk mencari udara segar di taman. Dengan infus di tangan kanannya dia berjalan santai menyusuri lorong koridor. Setelah beberapa menit dia berjalan, kini dia sampai di taman rumah sakit yang letaknya tidak jauh dari ruangan dimana dia dirawat.

Kaki Delia melangkah menuju ke salah satu kursi taman, dia melihat sekeliling taman itu. Nampak sepi, tak ada orang lain yang ikut memenuhi kursi-kursi taman itu. Tanpa berpikir panjang, dia langsung mendaratkan bokongnya ke kursi panjang itu.

Udara pagi hari ini memang sangat sejuk, terlebih suasana hening saat ini membuat dirinya lebih nyaman berada di tempat itu. Delia memang lebih menyukai tempat sepi seperti saat ini, dibandingkan dengan tempat ramai seperti pasar malam atau tempat yang terdapat banyak manusia-manusia. Meskipun dia berada di antara lautan manusia dia selalu merasakan kesepian di tengah keramaian. Aneh bukan? tapi itulah yang Delia rasakan saat berada di tengah-tengah keramaian.

Tiba-tiba pikirannya kembali teringat saat dirinya dan Rendra berada di dufan waktu itu. Hal-hal sederhana itulah yang membuat Delia kagum akan sosok Rendra. Delia hanya tersenyum kecil kala mengingat kenangan manis itu. Seolah bertanya apakah dia bisa seperti dulu lagi bersama Rendra saat dirinya sudah tau bahwa Rendra telah memiliki kekasih.

"Gue kangen lo, Ren." entah apa yang barusan dia katakan. Itulah yang dia rasakan saat ini. Dia merindukan sosok Rendra yang dulu selalu ada untuknya. Tanpa disadari buliran air matanya sudah jatuh membasahi pipi mulusnya.

Memori kebersamaannya dengan Rendra seketika terputar kembali. Potongan-potongan kenangan bersama Rendra membuat dada Delia terasa sesak, terlebih kebohongan yang terungkap membuat dirinya dan juga Rendra menjauh seperti saat ini.

"Kenapa setiap gue mencintai seseorang, seseorang itu telah memiliki kebahagiaan tersendiri, apa takdir gue emang selalu seperti ini?"

SACRIFICE [On Going][Revisi Berjalan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang