SACRIFICE - BAGIAN 10

695 189 487
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[HAPPY READING]

Kini seorang gadis tengah terbaring di sebuah kamar yang ada di basecamp. Semalam setelah Raga memberitahu ke teman-temannya, dia langsung membawa Delia menuju basecamp. Karena dia pikir tempat itu akan lebih aman untuk kondisi Delia saat itu di bandingkan pulang kerumah Delia yang pasti akan menimbulkan masalah baru.

Tampak wajah khawatir dari mereka yang tengah berada di satu ruangan dengan Delia. Mereka sudah mengenakan seragam hari ini dan akan pergi kesekolah kalau Delia sudah sadar.

"Queen belum juga sadar," ujar Erlang sesekali menghela nafas sembari melirik jam dinding yang terpajang di dinding.

"Sebenernya apa yang membuat Queen bisa mabuk parah?" tanya Arkan sedikit penasaran. Memang semalam Raga tidak mengatakan apapun kepada mereka, kecuali dengan Alfa. masalah ini hanya Raga dan Alfa yang mengetahuinya.

Bukannya menjawab, mereka malah saling melirik satu sama lain, membuat Arkan semakin penasaran.

"Yelah, goblok. Ditanya bukannya jawab malah lirik-lirikan," sambar Jordi.

"Kalian kenapa sih? apa yang kalian sembunyiin dari kita?" tanya Arkan semakin penasaran. Ditambah Gavin dan juga Erlang menatap dengan wajah bingungnya.

Namun, saat Raga hendak mengucapkan sesuatu, suara erengan gadis di depannya terdengar membuat dia tidak jadi bersuara.

"Queen!" ujar mereka kompak.

Gadis itu meringis sambil memegangi kepalanya yang terasa nyut-nyutan. Itu sudah pasti efek dari mabuk semalam. Kini rasa mual telah menyelimuti perut gadis itu. Dengan rasa sakit dikepalanya dia berlari menuju kamar mandi untuk memuntahkan semua yang ada di perutnya saat ini.

Membuat mereka semua khawatir akan keadaan gadis itu.

Saat Delia sudah berada di kamar mandi, dia membasuh wajahnya. Dilihat dirinya dari pantulan kaca. Sangat-sangat menyedihkan keadaannya saat ini.

Dia menghela nafas panjang berkali-kali. Setelah dia merasa sudah lebih baik dari sebelumnya, kemudian dia kembali menuju ke tempat semula.

"Gue semalem mabuk banyak?" tanya Delia membuat teman-temannya menatap dirinya.

Bagaimana bisa Delia menanyakan hal itu, apakah dia tidak ingat apa yang terjadi semalam?

Tak ada jawaban dari teman-temannya itu membuat dia menunduk lesu. Sudah pasti mereka kecewa dengan kejadian semalam.

"Maaf," lirih Delia meminta maaf.

SACRIFICE [On Going][Revisi Berjalan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang