23 : [ starting new day ]

702 88 5
                                    

Beberapa hari kemudian..

Jemari Hyunsuk dengan lihai menekan beberapa tombol remot yang ada di genggamnya. Dan beberapa detik kemudian pintu rumah itu terbuka dengan sendirinya.

Aku yang masih memakai gaun pengantin pun harus melangkahkan kakiku untuk masuk ke dalam rumah itu, kedua tanganku mengangkat gaun putih yang sangat panjang dan masih menempel ditubuhku.

Beberapa bodyguard pun ikut masuk dan membantu membawa koperku dan juga koper milik suamiku. Ah, maksudku Hyunsuk.

Hari ini aku telah resmi menjadi sepasang suami istri dengan Hyunsuk. Aku merasa bahagia dan tidak bahagia. Bahagianya bisa menikah dengan orang yang ku cintai, dan tidak bahagianya kami masih duduk di bangku sekolah. Aku takut jika aku jadi perbincangan di sekolah, hanya teman-teman dekatku yang tahu pernikahan aku dan Hyunsuk.

"Hei kenapa ngelamun?"

Suara Hyunsuk mengalihkan atensiku. Sekarang aku membututinya untuk masuk ke dalam kamar kita berdua. Beberapa saat kemudian pintu kamar terbuka, nampaklah isi kamar yang begitu mewah dan elegant. Dengan menyeret gaun, kakiku melangkah masuk ke kamar itu.

Aku sangat terkejut melihat tempat tidur yang terpisah. Tidak, itu seperti sebuah dua tempat tidur.

"Ini aku boboknya pisah sama kamu?" tanyaku ke Hyunsuk yang kini sedang membuka jas hitamnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini aku boboknya pisah sama kamu?" tanyaku ke Hyunsuk yang kini sedang membuka jas hitamnya. Lelaki itu berjalan ke arahku sambil membuka kancing atas kemeja yang masih dikenakannya.

Hyunsuk menghela nafas, lalu duduk di pinggiran ranjang. "Gak mungkin dong kita tidur bareng sayang, kan kita masih sekolah,"

Aku terdiam sesaat setelah mendengar ucapan lelaki yang kini berstatus menjadi suamiku. Kemudian aku duduk di pinggiran ranjang yang berseberangan dengan ranjang milik Hyunsuk. "Ah, iya ya aku lupa hehe," aku menggigit bibir bawahku sambil memejamkan mataku. Aku malu dengan Hyunsuk, kenapa aku tidak berpikir terlebih dahulu sebelum bertanya?!

•••

Keesokan harinya..

Aku membuka mataku perlahan, lalu merenggangkan tubuhku. Semburat sinar matahari mengenai wajahku, aku berbalik badan dan tidak melihat Hyunsuk di ranjangnya.

Dengan masih memakai baju piyama we bare bears aku turun dari ranjang dan berjalan ke arah pintu. Kaki jenjangku berjalan menuruni anak tangga lalu pandanganku teralihkan ke arah dapur. Aku melihat Hyunsuk yang sedang beradu dengan alat-alat masak.

Lelaki itu melihatku lalu bibir manisnya memberikan senyuman cerah diwajahnya. "Istriku dah bangun, yuk sayang silakan duduk, kita sarapan bareeeeng,"

Aku pun berjalan ke meja makan, dan duduk di salah satu kursi. Mataku masih memandangi lelaki yang sedang memasak itu.

Beberapa menit kemudian, Hyunsuk telah duduk disampingku bersama masakan buatannya. "Nih sayang, aku masak nasi goreng ayam suwir. Cobain deh," ucap Hyunsuk lalu menuangkan masakannya ke dalam piring.

"Makasi sayaaang," lalu aku menyendok nasi goreng buatan suamiku, dan melahapnya.

"Hmm, enak banget" komentarku. Sungguh, masakan Hyunsuk sangat enak.

"Waaah kamu suka sayang?" tanya Hyunsuk, aku pun mengangguk.

Aku sangat lahap memakan nasi goreng buatan Hyunsuk ini. Tapi beberapa saat setelahnya aku menyimpan sendok dan garpu yang ku genggam. Lalu menatap Hyunsuk dengan wajah ditekuk.

"Loh? Kenapa gak dihabisin? Nggak enak? Kamu dah kenyang?"

Aku menggelengkan kepalaku.

"Terus kenapa?" tanya Hyunsuk lagi.

Aku menghela nafas, "Harusnya aku yang masak, bukan kamu..,"

Hyunsuk terkekeh lalu menangkup wajahku dan mencium kedua pipiku secara bergantian. "Gak apa-apa sayang. Aku juga pengen masak buat istriku terrrcinta,"

Aku pun tersenyum lalu memeluknya erat.






••••
Jangan lupa vote-nya😁♡

Rich My Boy - Choi Hyun SukWhere stories live. Discover now