12 : [ salah paham ]

808 114 10
                                    

Liburan sekolah selesai. Hari ini hari pertamaku masuk sekolah di kelas 12 semester satu. Tidak terasa, aku sudah kelas paling tinggi, sebentar lagi akan perpisahan.

Huhu, banyak sekali kenanganku berada di sekolah ini. Aku pernah mengikuti lomba karate, dan mengharumkan nama sekolah. Aku juga pernah mengikuti lomba vokal sepronvinsi.

Selain itu, aku sangat dekat dengan guru-guru di sekolah ini. Aku sering membantu mereka, terutama Bu Seulgi. Beliau sangat baik hati walaupun di cap guru killer oleh siswa-siswi di sekolah ini.

Dan teman-teman dekatku, Yuna, Lia, Yeji, Ryujin, dan si kembar Chaeyeon Chaeryeong. Aku akan merindukan mereka semua.

Udah, stop! Ini bukan waktunya perpisahan. Balik ke alur..

Saat aku berjalan di koridor aku terjatuh ke lantai, seorang lelaki menyenggolku keras.

"Aduh maaf, Kak," Dia membantuku untuk berdiri.

Dari suaranya sangat berat, aku baru mendengarnya. Dia pasti siswa baru kelas 10 tahun ajaran baru.

Aku bertemu dengan wajahnya. Ya ampun! Dia sangat tampan, wajahnya menyerupai karakter komik webtoon yang pernah Minju baca.

"Iya gapapa, dek," jawabku.

Mata lelaki itu menyipit ke arah sikutku.

"Itu tangan Kakak berdarah, mau aku anter ke UKS?"

Aku buru-buru menjawab, "Ah, nggak kok. Cuma luka dikit kok," aku menyeka darah yang ada di sikutku.

Aku melihat ke nametag yang ada di seragamnya.

Eh? Apa? Namanya kok Naruto? Ah, Haruto?

"Oh yaudah deh, kalo gitu aku pamit ya kak, permisi.."

"HEH TUNGGU"

Aku ingin berterimakasih tapi dia sudah pergi.

••••

Aku, dan keenam temanku, Yuna, Yeji, Lia, Ryujin, Chaeryeong, dan Chaeyeon sedang berjalan menuju kantin. Ini waktunya istirahat. Kami bertujuh duduk di kursi kantin. Semuanya tetap diam ditempat, kecuali aku dan Ryujin, karena kita berdua yang memesan makanan.

Ketika aku ingin memesan makanan bersama Ryujin, aku terpeleset tumpahan air jus di lantai kantin. Aku sudah memejamkan mataku saat itu juga, pasti aku akan terjatuh ke lantai dan ditertawai.

Eh tunggu!

Kok gak sakit?! Aku nggak jatuh? Malahan terdengar suara heboh dari semua siswa-siswi.

"Cieee,"

"Wikwiw!"

"Hadeh,"

"Cie.."

"Cie.."

Aku membuka mataku dengan perlahan, dan saat itu juga mataku bertemu dengan seseorang yang memelukku. Ah, itu Haruto. Adik kelas yang menolongku tadi pagi. Dan sekarang ia menolongku lagi.

Buru-buru aku berdiri tegak saat Haruto melepaskan pelukannya. "Mmm, makasih ya, Dek,"

"Iya, sama-sama. Lain kali hati-hati ya, Kak," ucapannya sangat terdengar sopan walaupun suaranya dalam.

Haruto pun pergi, menyisakan aku dan Ryujin yang sedang berdiri. Tiba-tiba Ryujin menyenggol lenganku membuat aku terkejut. "Heh, inget Hyunsuk lo! Jangan sampe lo lupain Hyunsuk karena kepincut adek kelas super ganteng itu,"

Aku terkejut mendengar ucapan Ryujin. Kenapa aku mempunyai teman seperti dia?! Sangat menyebalkan! Mana mungkin aku melupakan Hyunsuk.

Aku dan Ryujin selesai memesan makanan, lalu bergegas menuju kursi yang aku tempati tadi. Baru saja aku menyimpan bakso di meja, suara Chaeyeon membuatku terkejut.

"Tuh, tadi Hyunsuk ngamuk waktu lo di peluk sama adek kelas tadi,"

Aku menoleh ke kembaran Chaeryeong, "Sekarang dia kemana?"

"Pergi, nggak tau kemana," jawab Yeji sambil menyeruput es nya.

••••

Aku berlari kesana kemari untuk mencari keberadaan Hyunsuk. Semua ruangan di sekolah ini sudah aku datangi, tapi tidak ada tanda-tanda Hyunsuk juga.

Rooftop. Ya, aku belum kesana. Saat sudah sampai rooftop, aku melihat keberadaan lelaki yang aku cari. Hyunsuk sedang menendang semua barang tidak terpakai disana. Dia sangat diselimuti emosi. Aku pun menghampirinya. Hyunsuk berbalik badan dan menatapku penuh emosi.

"Sayang, kamu ken—"

"Lo selingkuh dari gue! Nggak cukup kah uang gue buat lo?! Hah?!! Dasar cewek anjing lo! Pacaran sama adek kelas, mana gak tau tempat lagi,"

Hatiku terasa ditusuk seribu pisau. Sangat sakit ketika mendengar ucapan Hyunsuk.

"Suk, kamu salah paham.."

"Salah paham apa, hah?! Lo mau jelasin kalo itu tidak kesengajaan, iya?!" Hyunsuk berdecih. "Basi anjing. Tadi pagi juga lo dipeluk 'kan sama dia? Hah?! Keenakan banget lo ya!"

Bruak!

Aku menundukkan kepalaku sambil menangis setelah Hyunsuk menendang keras meja disampingnya.

Hyunsuk tidak peduli aku menangis dibuatnya, dia memilih pergi meninggalkanku seorang diri di Rooftop.

---
Suk, semua yang anda lakukan ke saya itu.. Jahat😭

See you next part! ❤

Rich My Boy - Choi Hyun SukWhere stories live. Discover now