11 : [ malaikat tak bersayap ]

726 116 7
                                    

Aku menoleh ke hyunsuk yang sedang membawa banyak barang dalam 4 kantong plastik hitam berukuran besar, di tangan kanan dan kirinya. Begitu juga dengan aku, menjinjing 2 plastik supermarket berisi makanan ringan dan beberapa jenis minuman.

Aku menghela nafas, "ini shoppingnya banyak amat sih sayang?" tanyaku, "mau dikemanain ini semua? Terus itu plastik isinya mainan anak-anak, buat apa sih emang?"

Ya, memang benar. Plastik yang hyunsuk jinjing itu berisi pakaian dan mainan anak-anak, seperti boneka, masak-masakan, mobil-mobilan dan banyak lagi. Aku heran, untuk apa itu semua? Setahuku hyunsuk tidak punya adik atau keponakan. Punya adik perempuan, tapi udah gede. Masa iya masih mainin boneka?

"Kamu ikut aja, jangan bawel" lalu hyunsuk memasukan semua belajaan itu ke dalam bagasi.

•••

Mobil hyunsuk terparkir di sebuah pondok. "Yuk, turun!" ajak hyunsuk, akupun mengangguk dan keluar dari mobil itu.

Aku melihat ke sekelilingku, mataku menyorot ke sebuah plang yang bertulisan Yayasan Panti Asuhan Anak Kebon Jeruk (btw ini ngasal ya namanya, tau ada atau nggak wkwk😭)

Eh? Jadi? Ini rencananya hyunsuk?

Aku menoleh ke arah hyunsuk yang sedang berbincang dengan ibu-ibu, mungkin pemilik panti?

"Sayang, kok kamu gak bilang sih mau ke sini? Tau gitu aku ikut nyumbang," aku mengerucutkan bibirku setelah berkata itu.

Hyunsuk tersenyum, "Gapapa sayang, kan aku dah bawa mainan, makanan, sama baju anak-anak," katanya.

Malaikat tak bersayap..

Aku mengangguk, "Ayo kita ke dalem, temuin anak-anak," ajak hyunsuk, lelaki itu pun menoleh ke ibu panti tadi, "Boleh kan bu?"

Ibu itu mengangguk antusias, "Iya ayo nak, silakan. Malah ibu mau ngucapin banyak terima kasih karena udah repot-repot ngasih banyak kebutuhan buat anak-anak panti,"

"Iya bu, sama-sama. Kita gak repot kok" jawab hyunsuk.

Aku dan hyunsuk pun diajak masuk ke dalam panti dan menemui anak-anak berusia dini.

•••

Aku mendekati anak perempuan yang sedang bermain boneka.

"Adek manis, kakak boleh ikutan gak?"

Anak itu menoleh, bukannya menjawab tapi malah mundur ketakutan. Buru-buru aku menahannya. "Eh dek, gak usah takut. Kakak baik kok," ucapku lalu mengambil boneka kelinci yang hyunsuk beli tadi di mall.

"Nih, buat kamu!" ucapku ceria, lalu berbicara dengan suara anak kecil, sambil menggerakkan boneka itu ke arah anak perempuan tadi.

Dia terkekeh geli saat bonekanya aku arahkan ke pipi tembamnya. Ah, dia sangat menggemaskan. Anak perempuan itu pun mengambil boneka kelincinya. "Makaci ya kakak cancik.."

"Sama-sama adek maniiis," ucapku. "Oh iya, nama adek siapa?"

"Nama aku eunseooo,"

"Ihh namanya cantik, sama kek orangnya,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ihh namanya cantik, sama kek orangnya,"

"Kakak cancik bica aja, hehe,"

Aku dan anak perempuan itu pun menjadi akrab.

•••

Aku menggendong Eunseo sambil berjalan ke arah lelaki yang sedang bercanda dengan beberapa anak kecil.

"Haiii," sapaku, ia pun menoleh, "Oh hai sayang," lalu hyunsuk menoleh ke Eunseo, "Halo cantikk!"

"hai om" jawab Eunseo malu-malu.

Hyunsuk mengerutkan dahinya, "Lah? Kok 'om' sih?"

Seketika tawaku pecah. "Kamu kek om-om sih wkwk" kataku yang membuat hyunsuk semakin cemberut.

Eunseo pun ikut tertawa. Bahkan anak-anak disana pun ikut tertawa.

Setelah itu, aku dan hyunsuk menghabiskan waktu bermain dengan anak-anak panti. Bermain mobilan, masak-masakan, boneka, dan banyak lagi.

•••

"Dadah semuanya, kakak mau pulang dulu ya!"

Aku dan hyunsuk pun masuk ke dalam mobil, tapi salah satu anak kecil memanggilku.

"Kakak cancik!"

Aku menoleh, dan ternyata itu Eunseo. Aku tersenyum, "Sampai ketemu lagi ya Eunseo!"

Eunseo mengangguk, lalu melambaikan tangan mungilnya. "Iya kakak cancik! Dadahh! Dadah juga om ganteng!" teriak Eunseo.

Aku dan hyunsuk tersenyum. Dan setelahnya, mobil hyunsuk ini meninggalkan pondok panti asuhan itu.

•••
Terlalu singkat gak sih?😔
Hmm maaf ya🙏

Jangan lupa vote & koment♡

Rich My Boy - Choi Hyun SukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang