10 : [ amsterdam (part 2) ]

815 116 5
                                    

Sore itu, pukul 03:23 waktu Amsterdam. Ini hari kelima aku berada di negeri belanda. Awalnya, ku kira aku dan keluarga Hyunsuk hanya tiga hari disini. Tapi ternyata lebih.

Vondelpark. Tempat wisata di Amsterdam berupa taman kota ini adalah yang terbesar di Amsterdam. Vondelpark yang indah terletak di bagian barat Leidseplein dan Museumplein. Pertama kali dibuka untuk umum pada tahun 1865, taman abad ke-19 ini menawarkan tempat peristirahatan alami di pusat kota.

Taman Vondelpark yang luas mencakup area seluas 116 hektar yang terawat dengan baik, jalur hamparan bunga yang indah, dan pohon-pohon besar. Terdapat teater terbuka, enam area bermain anak-anak, dan kolam besar.

Selama di taman, pengunjung Vondelpark dapat menikmati berbagai aktivitas. Duduk santai di rumput dan menikmati sinar matahari, menyewa skateboard atau sepeda, jalan-jalan atau jogging di taman atau mengatur piknik yang menyenangkan di tengah-tengah lingkungan yang hijau.

 Duduk santai di rumput dan menikmati sinar matahari, menyewa skateboard atau sepeda, jalan-jalan atau jogging di taman atau mengatur piknik yang menyenangkan di tengah-tengah lingkungan yang hijau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengkayuh kendaraan beroda dua ini. Tepat di sampingku ada lelaki yang sedang mengkayuh sepedanya juga. Aku jadi flashback, beberapa bulan lalu aku dan hyunsuk bermain sepeda di Jakarta.

Pakaian kami terlihat serasi, karena aku dan juga Hyunsuk memakai kaos couple berwarna putih bergambar hati di dada bagian kiri. Aku memakai jeans hitam pendek yang hanya sebatas paha, sedangkan Hyunsuk memakai kolor.

Eh tidak! Maksudku memakai jeans hitam juga tapi yang sebatas lutut.

Aku dan Hyunsuk mengkayuh sepeda di sepanjang jalan permukiman kota Amsterdam. Kita berdua saling melempar senyuman satu sama lain.

Aku bahagia bisa kenal sama Hyunsuk. Bisa jadi miliknya, sayangnya, kasihnya, dan cintanya. Semoga, aku tetap jadi bagian di hidupnya kelak.

Mataku membulat sempurna ketika Hyunsuk terus tersenyum ke arahku, dan melupakan arah jalannya. Hingga akhirnya lelaki itu menerobos semak-semak dan berakhir jatuh di depan sekumpulan warga asli Amsterdam yang sedang berpiknik.

Cepat-cepat aku memarkirkan sepedaku, dan langsung menghampiri Hyunsuk.

"Hei, boy! Are you okay?" aku mendengar pertanyaan dari salah satu wanita paruh baya yang sedang berpiknik. Hyunsuk mengangguk, "Yeah, im okay."

Aku memegang lengan Hyunsuk, dan menemukan sebuah luka. "Sayang, kamu berdarah!"

Dan kampretnya, Hyunsuk malah tersenyum sembari mencolek daguku. "Cie manggil 'sayang' nih yeee," godanya yang membuatku memukul luka yang ada di tangannya.

"Aww! Lagi sakit kok dipukul?!" sewotnya yang membuat aku menatapnya tajam.

"Kamunya! Aku lagi serius malah sempet-sempetnya ngegombal!"

"I-iya maaf.."

••••

Kini aku dan hyunsuk sedang duduk di atas rumput hijau di taman Vondelpark. Aku mengolesi obat merah pada luka-luka kecil di tangan dan kaki hyunsuk.

Rich My Boy - Choi Hyun SukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang