"Nihh." Juna menyerahkan 2 tas ke Aska dan duduk di depannya. Disusul Teman-teman Aska yang lainnya.

"Renjaninya lo kemanain Ka?" tanya Lintang.

"Bukan urusan lo," jawab Aska dingin tanpa menoleh ke arah orang yang mengajaknya berbicara tadi.

"Yang manggil Renjani tadi gue, lo jangan lampiasin ke Renjani," ucap Lintang lagi.

"Dan gue yang nyuruh Lintang panggil Renjani," saut Vans.

Aska hanya diam menyesap rokok ditangannya. Hingga rokoknya habis Aska berdiri membawa 2 tas tadi dan beranjak dari sana.

"Gue balik," ucap Aska tanpa menunggu sahutan Teman-temannya.

Aska mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Aska baru sadar apa yang sudah dia lakukan. Dia terus memukul Kepalanya sendiri. Perasaan takut saat ini memenuhi Hatinya.

Aska segera berlari ke arah Apartemen Miliknya. Dia membuka pintu dengan tergesa hingga melihat Renjani yang meringkuk di depan pintu dengan Kepala di tenggelamkan di lipatan lutut. Rambutnya berantakan karna Jambakan Aska.

Aska mendekati Renjani dan berjongkok di depannya pelan. Dia benar benar Menyesal. Rasa Sesak memenuhi Hatinya saat ini. Dengan pelan Aska mencoba menyentuh lengan Renjani.

"Renjani," ucap Aska pelan.

Renjani tidak menyahut sama sekali. Aska menarik pelan tangan Renjani tapi Renjani menahan tangannya. Kondisinya saat ini benar benar buruk. Dia tidak mau Aska melihatnya.

"Renjani lihat gue," lirih Aska pelan sambil terus mencoba menarik tangan Renjani, tapi Renjani sama sekali tidak merespon.

Aska kembali menarik tangan Renjani, kali ini dengan sedikit paksaan, Aska terkejut melihat keadaan Renjani kali ini. Renjani yang kaget segera menundukkan kepalanya hingga rambutnya jatuh menutupi wajahnya.

"Renjani," ucap Aska dengan nada lembut.

Tangan Aska bergerak pelan meraih pipi Renjani berniat mengangkat wajah Renjani agar melihat ke arahnya. Namun belum sempat tangan Aska menyentuhnya, Renjani Menghidar terlebih dahulu.

"Aku harus pulang," ucap Renjani pelan dengan nada serak.

"Ga boleh! Renjani liat gue!" paksa Aska sambil menggenggam tangan Renjani erat.

Renjani mencoba melepaskan tangan Aska namun Aska tetap tidak mau melepasnya. Dengan kasar Renjani menyentak tangan Aska, seketika Aska tertegun, baru kali ini Renjani melepas genggamannya dengan kasar.

Setelah terlepas Renjani segera berdiri Mengusap bekas Air Matanya kasar dan  mengambil tas nya disebelah Aska.

Aska yang melihat Renjani dengan cepat berjalan Membuka pintu apartemen nya segera menyusul Renjani dan memeluknya dari belakang

"Renjani," lirih Aska disamping telinga Renjani.

Renjani hanya diam dan berusaha melepaskan pelukan Aska. Justru Aska semakin erat memeluk Renjani. 

"Aku mau pulang lepasin."

"Maafin gue."

"Udah aku maafin sekarang lepasin!" 

"Gamau! kalau gue lepasin lo pergi"

"Ck! lepas" Renjani berdecak dan langsung menghempaskan tangan Aska sekuat tenaga dan terlepas. 

Renjani segera berlari keluar menjauhi apartemen Aska. Aska yang terkejut  dengan apa yang Renjani lakukan termenung sesaat ketika sadar Renjani sudah tidak ada. Aska segera berlari mencari keberadaan Renjani tapi Renjani sudah menghilang.

 Aska segera berlari mencari keberadaan Renjani tapi Renjani sudah menghilang

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.


.
.
.
.
.
.
TBC

Haii gaiss👋🤗

Gimana part kali ini??

Jan lupaa untuk jadi pembaca yang baik ya teman-teman.. dengan vote and komen..😊🤗

tapi kalau lupa juga gapapa dehh.. makanya aku ingetinn inii 😤

Kalau ada saran silahkan di utarakan yaaa beb, seneng banget aku tuhhh di kasih saran. Asal saran nya jangan yang menjatuhkann yaa, tapi aku percaya kok kalian itu baikk❤

luv u❤

RENJANIWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu