Saat ini sudah semester genap dirinya berapa di kelas 11 SMA. Semuanya sibuk dengan ujian untuk menaikkan standar nilai mereka. Universitas ternama sudah akan mereka raih di depan mata tak lama lagi.

Carebella dan Malika memiliki rencana untuk kelanjutan masa depan mereka.

Malika yang mungkin akan menikah setelah lulus kuliah dan mendapatkan kerja dari gelar lulusnya sebagai sarjana ekonomi. Lalu, Carebella yang berminat tinggi pada dunia kesehatan.

Ia belum memutuskan akan masuk jurusan dokter, perawat, atau mungkin bidan?

Apapun itu. Asalkan kesehatan, Carebella ingin berkecimpung di dalamnya.

Pembelajaran mereka di sekolah intens. Murid dalam tingkat apapun disarankan lebih lama menimba ilmu sehingga jam belajar tambahan diberlakukan. Tidak ada biaya tambahan.

Untuk yang ingin, dapat diam di sekolah setelah bel pulang berbunyi. Teman satu kelasnya banyak yang ikut ke dalam kelas tambahan.

Selama seminggu belajar, Carebella dan Malika merasa mereka harus ikut satu minggu lagi pembelajaran intensif seperti ini. Maka dari itu hari senin, dimana jam sekolah agak bergeser lebih siang karena upacara, ia masih di sekolah dengan Malika.

Untuk minggu kedua ini cukup sedikit murid di kelasnya yang ikut lagi jam tambahan.

Tak apa. Mungkin mereka merasa sudah cukup dan butuh istirahat.

Selama mengikuti pelajaran, seminggu sebelumnya mereka selalu dijemput Adrian saat pulang. Namun, hari ini sepertinya Adrian tidak akan menjemputnya.

Ponsel kakaknya tidak aktif saat Carebella menghubungi. Begitu pun Malika.

Kalau saja jam 5 ini angkutan umum masih melewati kawasan sekolahnya, kedua gadis ini tidak akan kebingungan sepeeti sekarang. Sayangnya, mereka justru tidak menemukan adanya angkutan umum yang lewat.

Jam segini terlalu sore untuk anak sekolah pulang.

Baik Malika dan Carebella juga saat itu belum boleh dan tidak bisa membawa kendaraan pribadi.

Tadinya Carebella hendak meminta bantuan saudaranya yang lain, yang saat ini berada di luar provinsi untuk mencarikannya jemputan di daerahnya.

Entah teman sang saudara atau orang lain yang dipercaya saudaranya, Carebella tidak akan mempermasalahkan itu.

Belum sempat ikon panggilan terpijit, sebuah mobil berhenti di depan mereka.

Jenis mobil dan warnanya serupa dengan yang Adrian miliki.

"Kakak?" panggilnya sambil mengetuk kaca mobil.

Untuk beberapa saat tidak ada yang terjadi, hingga pintu kaca terbuka.

Seorang pria muda di sana.

"Saya teman yang Adrian minta untuk menjemput kalian. Masuklah." Itu yang dikatakannya.

Carebella hendak bicara, ia akan menelpon sang kakak untuk mengonfirmasi, tapi kemudian orang yang mengemudi ini memintanya segera naik karena mobilnya agak menutupi jalan.

"Kasian pengendara lain ingin lewat. Masuk saja dulu."

Berbekal keraguan, Carebella mengajak Malika masuk ke bagian kursi tengah. Untungnya sang pengemudi tidak tersinggung.

Carebella berusaha menelepon lagi Adrian ketika mobil berbelok ke jalan alternatif menuju kawasan rumahnya. Cukup sepi di sana.

Mereka hanya berpikir supaya cepat, orang ini mengambil rute memotong jalan menuju daerah hutan.

Namun, mobil berhenti.

Tadinya Carebella pikir mungkin ada masalah dengan mobilnya. Tapi, justru yang bermasalah adalah orang yang menjemput mereka.

Pria ini membawa komplotan, membiarkan mereka masuk sehingga Carebella di kelilingi banyak orang asing.

Semuanya laki-laki.

Apa ini?

Sudah merasa tidak nyaman, Malika mulai memberontak. Membuka jalan bagi Carebella untuk kabur selama mobil belum melaju.

Hal itu membuahkan hasil. Bertepatan teleponnya dijawab, Carebella sudah di luar mobil. Berniat menunggu Malika, tapi tak sempat karena salah satu dari mereka keluar, mengejar Carebella yang langsung berlari.

"Halo? Kamu dimana Bell?" Itu suara kakaknya.

"Kakak." Terdengar suara sang adik ngos-ngosan.

"Kak Malika kak." teriaknya,tak berselang lama pemuda tersebut berhasil menangkap Carebella dari belakang.

Bertepatan dengan jeritan terakhirnya,Adrian menjadi was-was.

"Aaaaaaa....." Carebella terbungkam mulutnya oleh sapu tangan yang sudah diberi obat tidur.

"Bella... halo?" Handphonenya tergeletak di pinggir jalan dengan keadaan sambungan telepon masih menyala.

•••
Hai!! Selamat datang di Part 14 with kelompok 3, jangan jadi silent reader's yaa^^.

-Roseana
-Artika
-Della
-Rizki Dian
-Nayla

Salam Sayang❤️.

My AgresionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang