Bab 12a

1.3K 209 96
                                    

Sebelum baca, saya mau tanya kalian tahu cerita ini dari mana? Soalnya beberapa hari belakangan banyak yang vote.

Oh ya, sama kalo ada krisar jangan ragu-ragu. Cerita ini membosankan kah? Vote banyak tapi jarang yang komen. Saya jadi merasa, apa ada yang salah?

Okey kalau begitu, lanjut baca. Vote dan komen yang banyak biar yang nulis semangat.

🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥

Irene membeli sapu tangan sutra hitam keluaran Chanel di Paris saat berlibur satu bulan sebelum ulang tahun ke-25 Ishan. Mencari hadiah untuk orang yang sudah punya segalanya bukanlah pekerjaan mudah. Irene perlu berkonsentrasi dengan si jenius Google untuk mencari ide. 

Cokelat? Sangat anak remaja. Ishan kurang suka cokelat. Skip

Dasi? Ishan punya ratusan. Jarang sekali dia mengenakan satu dasi yang sama kecuali dasi limited edition karya perancang kelas dunia. Seringnya setelah dipakai satu kali Ishan menghibahkan kepada bawahannya. Irene ingin hadiah abadi yang mengingatkan Ishan padanya. Skip.

Mobil? Jangan bercanda. Garasi mobil keluarga Nararya nyaris tidak muat menampung semua koleksi ayah dan anak. Baik Damian maupun Ishan menyukai mobil mewah. Itu menyebabkan mereka sering berselisih jika ada yang membeli mobil baru sebab artinya ada dua kemungkinan, membeli lahan untuk disulap menjadi garasi atau merelakan sebagian koleksi lamanya dijual. Irene meskipun mampu membeli mobil, tidak ingin suatu hari hadiahnya menyebabkan perkelahian kekasih versus ayahnya.

Satu minggu berkelana di internet, Irene menyerah. Dia sibuk mempersiapkan keberangkatan bersama orang tuanya ke Italia mengunjungi sanak keluarga Maurice. Dari pihak sang ayah, masih ada paman, bibi, sepupu, kakek, dan nenek Irene.

Irene menikmati liburan. Kakek dan neneknya sangat sehat di usia menginjak 80 tahun. Mereka menyambut Maurice sekeluarga dengan sangat baik. Menjamu dengan makanan-makanan enak. 

Akan tetapi Irene tidak bisa tenang sebelum menemukan hadiah untuk Ishan. Untungnya Maurice mengajak Joyce dan Irene berkeliling Eropa, bukan hanya Italia. Sebagai pencinta Hermes, Joyce mengusulkan Prancis.

Benar saja, Joyce sangat antusias keluar masuk butik bertaraf internasional. Irene menyelinap dari butik Hermes di Champs Elysées saat sang ibu sibuk mengagumi tas-tasnya. Berjalan sendirian ke toko-toko mewah di sepanjang jalan hingga kakinya masuk ke butik Chanel. 

Sapu tangan hitam polos berlogo huruf C kembar langsung menarik perhatian Irene. Elegan, tidak berlebihan. Irene membandingkannya dengan sapu tangan lain. Ada yang desainnya meriah. Ishan tidak akan menyukainya. 

Irene keluar dari butik Chanel dengan perasaan puas. Terutama dia juga menemukan penjahit. Irene meminta sapu tangan itu dibordir inisial nama Ishan. 

Sejak menerima hadiah pada hari ulang tahunnya, Ishan selalu membawanya ke mana-mana. Tidak ada sapu tangan lain yang dia miliki. Hanya sapu tangan dari Irene yang dia miliki. 

***

Yang mau baca Ishan-Irene akhirnya menyerah pada nafsu masing-masing, cuss ke Bestory yaps. Sudah tamat. Ini cuplikannya.

🔥🔥🔥

"Nggak usah bahas yang udah lewat, Rene," balas Ishan parau. Napas Ishan mulai memburu. Matanya berkabut oleh nafsu. Irene bagaikan murid nan lugu, sementara dirinya adalah guru.

Ishan membopong Irene kembali ke ranjang. Mengempaskan sosok polos pasrah tanpa benang. Penyesalan Irene akan hubungan mereka dahulu kala menyisakan ruang. Ishan tak akan menyia-nyiakan haknya yang kembali pulang.

Lidah Ishan melesak dalam liang senggama Irene. Licin dan sedikit asin. Aroma khas organ intim melecut birahinya. Mulutnya menggila berpesta pora. Ishan mengangkat kaki Irene. Membuat isapan keras dan gila pada klitorisnya.

🔥🔥🔥

Vote dan komen yang banyak. See you next Friday. Stay tuned.

Love,
💋 Bella 💋

SANGGRALOKADär berättelser lever. Upptäck nu