12. Sore Bersama Mie Ayam

606 96 17
                                    

MAAF YA GESS PANA LAGI UTS DULU

SELAMAT MEMBACA JANUARI🖤

12. Sore Bersama Mie Ayam

Hal sederhana menjadi istimewa karena bersamamu.

***

Gadis berambut panjang nyentrik itu baru saja turun dari mobilnya. Ia menyampirkan tas di bahu, lalu berjalan menuju koridor.

Orang-orang dikoridor cekakak-cekikik menunduk menatap layar ponsel, lalu beberapanya melihat Elea sambil tertawa. Elea heran, kenapa orang-orang menertawainya.

"Apa lo liat-liat?" Elea langsung memberikan tatapan tajam pada siswi itu.

"Lo gak liat tiktok, El?" tanya salah satu dari mereka.

Alis Elea mengkerut, cepat-cepat gadis itu melihat ponselnya, membuka aplikasi tiktok. Matanya membulat saat vidio dirinya viral di tiktok. Lebih tepatnya penolakan Januari di depan banyak orang.

Gadis itu mengepalkan tangannya, menahan emosinya. "Bio!" Elea menggeram.

Elea segera pergi dari sana, kesal rasanya. Memang tidak ada adab anak Om Zigo itu. Bisa bisanya dia mempermalukan Elea seperti itu.

Sudah cukup terkenal penolakan dia di SMA Kencana, tidak perlu viral di tiktok juga seharusnya. Itu hanya merusak citranya saja. Di mana ia simpan martabatnya sebagai gadis cantik yang ditolak.

"Eh ada yang viral karena ditolak," sindir gadis berambut panjang yang baru saja berpapasan dengan Elea di depan tangga.

Merasa tersindir, Elea melemparkan tatapan sinis. "Bacot lo!"

"Ups, ada yang ngerasa tuh," Shaq menutup mulutnya seraya mengejek Elea.

Tangan Elea sudah terkepal keras, ingin sekali ia meninju rahang Shaq. Namun sebuah tangan besar menahannya, Elea tersentak.

"J-janu.."

Lelaki itu menarik Elea pergi dari hadapan Shaq, bukannya kesal ia justru senang. Malahan, Shaq dibuat kebakaran jenggot di sana.

Sampai di depan kelas gadis itu, Januari melepaskan genggamannya. Tatapannya masih tak berubah, dingin, seperti biasanya.

Elea diam, dia tak berkata apapun begitu juga dengan Januari. Sampai akhirnya satu kalimat keluar dari mulut Januari yang mampu membuat Elea berbunga-bunga.

"Jangan berantem terus." Setelah itu Januari benar-benar pergi, tak sopan meninggalkan Elea yang sedang berbunga-bunga.

Dengan senyum yang merekah, Elea masuk ke dalam kelas. Ia duduk di bangkunya, Rhea dan Zhane bingung dengan tingkah gadis itu.

"Kenapa lo?" tanya Rhea.

"Kesambet apaan lo?" sambung Zhane.

Gadis itu tak menjawab, ia malah tertawa sambil memegang tangannya. Elea sedang bahagia, bahagianya cukup sederhana.

"Hehehe."

"Sakit ni anak," ujar Zhane, Rhea mengangguk setuju.

Gadis itu tiba-tiba menggebrak meja, membuat seisi kelas kaget dan melirik padanya. "Janu udah sayang sama gue!" ujar Elea.

"Bukannya lo ditolak lagi, ya? Vidio lo viral tau," beritahu Zhane.

Elea menggeleng kuat. "Dia pasti gengsi aja, buktinya tadi dia anterin gue ke kelas." kata Elea dilebih-lebihkan.

JanuariWhere stories live. Discover now