7. Buah Anggur

740 111 15
                                    


SELAMAT MEMBACA KISAH JANUARI DARI ELEA UNTUK KALIAN 🖤

Pesan dari Elea ; Untuk kalian yang hatinya belum bermuara, belum menemukan nahkoda kapal yang ditumpangi, cukup tenang dan berusaha, karena hal indah butuh waktu untuk datang.

7. Buah Anggur

Rasa yang masih tertinggal, belum bermuara pada sang tuan.

***

"Maaf, gara-gara gue."

"Gue di sini, jangan takut."

Jous dan Orion tertawa, meledek Januari dengan kata-kata yang Januari ucapkan pada Elea malam itu. Januari yang mendengar itu hanya diam aja. Memang ia mengatakan itu secara sadar.

Semalam, Orion dan Jous memutuskan untuk mengawal Elea dan Janu, karena anak-anak Forneos juga sudah tiba. Takutnya saat Januari dan Elea pergi, ada bagian dari Eligor menyerangnya. Mereka tahu Januari bisa mengatasinya, tapi ada Elea bersamanya. Perempuan itu akan tidak aman.

Mereka kira juga Januari akan bersikap menyebalkan kepada Elea, nyatanya tidak. Mereka takutnya Januari bersikap kasar dan membuat Elea semakin terpuruk atas apa yang terjadi. Pemandangan yang mereka lihat bagaikan mimpi, Januari dan Elea berpelukan. Apalagi saat melihat Januari mengelus kepala Elea. Itu pemandangan yang langka, sehingga mereka memotret moment yang tidak akan terjadi dua kali.

"Gengsinya gede tuh, cinta bilang aja, Jan," ujar Ronan, dia juga sama tidak menyangkanya mendengar berita ini. Awalnya Ronan mengira itu akal-akalan Orion dan Jous saja yang sering melebih lebihkan berita, tapi saat melihat foto di ponsel Orion dia melongo.

"Udah ada feeling jadinya?" tanya Max, lagi pula jika memang iya Januari bersama Elea, lelaki itu tidak akan mendapat restu dari keluarganya. Karena Galang dan Samuel sudah membuat daftar hitam, bahwa yang bernama Januari Bintang Leo tidak akan ada dalam kamus calon menantu mereka.

"Najis," sahut Januari sarkasme. Lalu lelaki itu berdiri sambil memainkan kunci motornya.

"Aelah, Janu! Mau ke mana? Gue belum selesai cengcengin lo!" panggil Jous.

"Jemput bidadari," ujar Januari, seketika semua diam. Mereka saling tatap menatap, lalu melihat punggung Januari yang makin lama makin hilang dari pandangan.

"Elea?" tanya Orion, "Serius?"

"Nggak deh," kata Ronan. "Waktu itu dia pernah bilang ada cewek ke Elea, kan?"

"Bener, Janu punya cewek!" tembak Jous.

Max pun menggeleng. "Nggak mungkin sih."

"Kalo Elea, yakali si Elea pake pelet lagi?" tanya Orion.

"Untung bukan gue lagi yang kena," ucap Jous, lelaki itu bernafas lega.

"Kalo iya, kiamat."

***

Hari ini Elea sakit, dia tidak masuk sekolah. Setelah diantar pulang Januari semalam, kedua orang tuanya sangat panik. Saat itu Farren ada di rumah, mendengar perkataan Januari, Farren naik pitam dan langsung pergi menyusul ke markas Eligor. Ini kali kedua Arsen mencari masalah dengan menyangkut pautkan adiknya.

Gadis itu tampak tak bersemangat karena pesan yang ia kirim pada Januari tiga jam lalu tak kunjung mendapatkan balasan. Padahal bel pulang sekolah sudah berlalu satu jam yang lalu. Rasa kesal dan rindu. Ia rindu tak bertemu Januari hari ini. Hal yang Elea benci adalah bolos dan hari libur, karena dia tidak bisa bertemu Januari.

JanuariOnde histórias criam vida. Descubra agora