27.

313 46 0
                                    


Pagi hari ini gua memutuskan untuk keluar dari rumah untuk berolahraga. Ini juga udah minggu ketiga setelah Hoshi pergi dan gua juga masih belom dapet kabar apa pun dari dia.

Setiap malamnya gua khawatir mikirin dia. Gua udah nggak terlalu peduli lagi kalo di sana itu dia sama perempuan lain atau nggak. Yang gua pikirin adalah gua takut kalo nanti dia kenapa-kenapa dan gua di sini nggak tau apa-apa.

Sebenernya agak mustahil buat gua keluar rumah pagi-pagi untuk lari pagi kayak begini. Cuma gua inget waktu itu Hoshi pernah ngajakin gua lari pagi di sini dan gua memutuskan untuk pergi ke sini.

"Semangat, Na!" Kata gua pada diri gua sendiri.

Saat gua menoleh ke samping, gua seperti melihat bayangan Hoshi yang sedang berlari di samping gua sambil tertawa. Gua langsung berhenti dan menampar pipi gua sendiri untuk menyadarkan diri gua sendiri dari halusinasi gua.

Udah dua kali gua melihat bayangan Hoshi kayak begini. Gua takut kalo gua udah nggak waras cuma karna masalah Hoshi pergi. Kan nggak mungkin arwah Hoshi dateng ke sini.

Akhirnya memutuskan untuk meneruskan lari pagi gua dan nggak lama gua berhenti di depan orang gila yang waktu itu gua sama Hoshi jailin. Dia masih inget gua nggak, ya?

"Woy!" Panggil gua.

"Ape? Brisik lu!" Katanya.

"Gila lu!"

Gua langsung berlari sekencang-kencangnya saat orang gila tersebut melempar makanannya ke samping dan langsung mengejar gua.

Ada rasa takut dan seru di waktu yang bersamaan. Gua tertawa keras sambil berlari dan membuat tenaga gua semakin berkurang. Sialnya orang gila itu nggak berhenti mengejar gua.

Buru-buru gua bersembunyi di satu celah kecil tempat dulu gua sama Hoshi bersembunyi juga. Gua ingat persis waktu itu Hoshi berlari sambil memegang tangan gua.

Kepala gua menoleh ke belakang untuk memastikan kalo orang gilanya udah pergi. Akhirnya gua bisa bernafas dengan lega setelah menjaili orang gila.

"WOY!!!"

"Anjing!"

Ternyata orang gila itu masih ada di belakang gua dan dia kembali mengejar gua. Kenapa kejadian ini bisa sama persis kayak kejadian lari pagi gua sama Hoshi waktu itu sih? Apa gua harus ke rumah Yerin lagi? Kayaknya lebih baik gua pulang.

"WOY!!!"

Gua menambah kecepatan berlari gua dan kembali bersembunyi di dalam satu warung. Pemilik warung tersebut langsung kebingungan saat gua masuk ke dalam warungnya dengan tergesa-gesa.

"Saya lagi di kejar orang gila. Numpang ngumpet dulu, Bu. Sekalian beli mineral satu botol. Jangan yang dingin." Kata gua sambil merogoh kantong celana gua dan mengeluarkan selembaran uang kertas untuk membayar minuman gua.

Terkadang seru juga ngelakuin hal gila. Kalo gua nggak kenal Hoshi, mungkin gua cuma hidup di dalam kamar sambil belajar doang. Mungkin gua nggak bakalan paham serunya hidup kayak gimana.

Setelah mengatur nafas, gua langsung menghabiskan setengah botol mineral tersebut saking hausnya. Gua kembali tertawa mengingat orang gila itu yang terus mengejar gua. Antara kasihan sama lucu juga.

Kaki gua melangkah keluar dan kembali memastikan orang gila itu udah bener-bener pergi. Akhirnya gua keluar dari warung tersebut dan berjalan dengan santai karna gua udah kelelahan berlari.

"WOYYYYY!!!"

"Wah bangsat!"

Dengan sangat terpaksa gua harus kembali berlari karna orang gila itu udah nungguin gua di satu gang kecil di sekitaran sini. Dia orang gila beneran apa bohongan sih? Kenapa dia lebih pinter dari gua?

Comfort ; HoshiNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ