6.

461 60 0
                                    


Gua menunduk dan menatap baju gua yang udah warna-warni karna kena cat. Wajah gua udah bersih dari cat karna baru aja gua selesai cuci muka.

Setelah gua pergi ke kamar mandi untuk cuci muka, Jihoon, Hoshi, dan Jun pun langsung meninggalkan tempat mewarnai 3D tadi. Gua harap Jihoon dan Hoshi minta maaf sama penjaganya.

"Dor!"

Hampir aja gua menampar wajah Hoshi yang tiba-tiba muncul di hadapan gua setelah gua keluar dari kamar mandi wanita. Dia langsung menggandeng tangan gua dengan senyumannya yang cerah.

"Ngapain lagi kita? Udah cukup ya lu malu-maluin kita hari ini." Kata Jun.

"Hmm, ngapain lagi, ya?" Tanya Hoshi pada dirinya sendiri.

Akhirnya gua bisa bernafas lega saat Hoshi melepas tangannya dari tangan gua. Sedari tadi gua menahan nafas gua selama Hoshi memegang tangan gua dengan santainya.

"Udah cukup! Gua mau pulang aja. Lu nggak liat nih baju gua udah kayak kanvas?" Omel Jihoon.

"Nah! Ayo beli baju!" Ajak Hoshi.

Hoshi langsung berjalan meminpin gua, Jihoon, dan Jun. Walaupun Jihoon terus marah-marah, tapi tetep aja ujung-ujungnya dia bakalan ngikutin kata-kata Hoshi. Gua bener-bener bersemangat menunggu hal apa lagi yang bakal dilakuin Hoshi untuk menghibur gua.

Gua dan yang lainnya masuk ke dalam salah satu toko yang ada di dalam mall ini. Nggak sedikit orang yang melihat ke arah kita karna baju kita yang bener-bener jorok.

"Kaos kaki avocado! Gua mau beli ah." Kata Hoshi.

Karna tempat baju perempuan dan laki-laki dipisah, gua terpaksa harus berpisah dengan mereka bertiga dan mencari baju ganti untuk gua.

Udah cukup lama gua nggak belanja. Bahkan gua udah nggak inget kapan terakhir kali gua belanja kayak begini. Yang pasti, terakhir kali gua belanja itu sama Farell.

Ah, kenapa jadi Farell?

Kaki gua melangkah menuju keberadaan Hoshi dengan cepat dan langsung menghampiri dia yang sedang sibuk memilih baju. Mereka bertiga sempat kaget melihat gua yang tiba-tiba ada di sini.

"Kenapa? Ada apaan? Kok lu kayak takut gitu?" Tanya Hoshi sambil memegang kedua lengan gua. Gua menggelengkan kepala gua.

"Gua kira lu pada ninggalin gua." Alibi gua.

"Nggak mungkin lah!" Kata Jihoon.

Gua hanya menganggukkan kepala gua lalu kembali mencari baju ganti untuk gua. Setelah melihat Hoshi, gua merasa lebih tenang. Ngeliat mukanya aja udah bisa menghibur gua.

Karna nggak mau lama-lama lagi di sini, gua langsung mengambil kaos yang cocok dengan celana gua sekarang dan langsung pergi ke kasir tanpa mencoba baju itu lagi.

Antrian di kasir cukup panjang dan bikin gua gelisah. Gua takut nantinya Jihoon, Jun, dan Hoshi bakalan kelamaan nungguin gua di sini.

Tiba-tiba Farell muncul lagi di otak gua. Gua benci banget sama dia pokoknya. Dengan seenaknya dia ninggalin gua dan tiba-tiba dia dateng ke kampus cuma buat mukul Hoshi. Apa dia nggak sadar kalo dia yang salah?

"Kak? Kasir yang ini udah di buka."

Seketika lamunan gua buyar saat gua merasa dipanggil. Buru-buru gua berjalan ke kasir yang baru dibuka tersebut dan membayar satu buah kaos yang gua pilih tadi.

Setelah transaksi, gua mendapat pesan masuk dari Hoshi. Katanya mereka bertiga udah di toilet untuk ganti baju dan bakal ketemuan di depan toko tadi lagi.

Comfort ; HoshiWo Geschichten leben. Entdecke jetzt