25.

320 46 2
                                    


Setelah turun dari taxi, gua langsung berlari menyusuri seluruh terminal 3 bandara untuk mencari keberadaan Hoshi. Rasanya nggak mungkin bisa menemukan Hoshi di terminal 3 yang begitu luas ini.

Tadi Yerin akhirnya mengakui kalo katanya keluarga Hoshi ada kemungkinan buat pindah ke sana lagi. Tapi, keputusan mereka belum bulat dan artinya gua masih ada kesempatan.

Dari tadi gua udah mencari keberadaan Hoshi dari bawah sampai atas dan seharusnya dia ada di atas karna dia harus check in di sini. Yerin, Jun, Jihoon, dan Wonwoo sama sekali nggak tau jam berapa Hoshi take off. Hoshi katanya sama sekali nggak mau kasih tau ke mereka.

Gua berusaha menelfon Hoshi berkali-kali, tapi gua sama sekali nggak mendapat jawaban apa-apa darinya. Bahkan dia sampai decline telfon gua.

"Dia menghindar dari gua." Cicit gua.

Kini gua hanya bisa berdiri dan melihat ke sekeliling gua dengan harapan gua bisa menemukan Hoshi di keramaian ini.

Sekarang gua mencoba mengirim pesan pada Hoshi dan memberi tau dia kalo gua ada di bandara sekarang. Lalu gua kembali menelfon nomornya dan sekarang nomornya udah nggak aktif.

"Jangan-jangan dia udah di pesawat. Tapi, nggak mungkin." Kata gua.

Masalahnya kalo dia cuma liburan, gua nggak perlu repot-repot datang ke sini dan ngejar dia. Masalahnya mereka sekeluarga udah berencana pindah. Gua semakin panik saat mengingat pesan Hoshi di kertas itu. Apa dia harus pergi buat lupain gua?

Tadinya gua sempat menelfon Jihoon dan Yerin untuk meminta tolong supaya mereka berdua memberi tau Hoshi kalo gua ada di sini. Gua bener-bener berharap Hoshi masih mau ketemu sama gua.

"Ci, please muncul."

Ya, sekarang gua bener-bener nyesel nggak dengerin omongan mereka semua. Gua nyesel udah lebih mementingkan gengsi gua ketimbang orang yang tulus sama gua.

Air mata gua hampir terjatuh, tapi gua terus menahan diri gua untuk tidak menangis di sini karna gua nggak mau diliat aneh sama orang-orang yang lewat.

Kaki gua kembali melangkah dan mencoba untuk mencari keberadaan Hoshi. Gua berjalan sambil berdoa supaya gua diizinkan Tuhan untuk bertemu Hoshi hari ini.

Ting!




Jihoon
Hpnya g aktif
Kayaknya udh d pesawat




Rasanya gua ingin menangis di sini. Tapi, gua yakin dia belom berangkat. Seharusnya dia masih ada di sekitaran sini. Nggak mungkin dia udah berangkat karna penerbangan ke Korea dengan maskapai penerbangan yang Hoshi naikin itu masih dua jam lagi. Seharusnya gua nggak salah liat jadwal.

Gua mencoba mengirim pesan lagi pada Hoshi dengan harapan dia mau membaca pesan gua kali ini. Mungkin dia sengaja mematikan ponselnya supaya gua berhenti menelfonnya.




Ariana
Ci, gw d samping check in park




Entahlah dia mau menghampiri gua atau nggak, yang penting sekarang gua kasih tau di mana keberadaan gua sekarang. Kalo pesawat Hoshi udah terbang, dengan sangat terpaksa gua harus pulang tanpa ada hasil apa-apa.

Sekarang gua hanya bisa duduk di pinggir check in park dengan lesu. Gua menaruh donat yang sedari tadi gua bawa di samping gua. Dari tadi gua nggak berhenti melihat jam dan memastikan kalo Hoshi belom berangkat.

Comfort ; HoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang