[tujuh belas]

111K 12.3K 2.5K
                                    


[BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA]
[HAPPY READING]
[ENJOY]
🙆

[BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA][HAPPY READING][ENJOY]🙆

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌠

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, sudah hampir satu minggu Aya menjalankan tugas nya sebagai siswi sd, hari-hari tenang nya bersama Lili kini berubah sejak dia bertemu anak laki-laki yang terang-terangan mengklaim diri nya sebagai milik nya, bahkan dia juga tak menyangka jika anak tersebut mengalami hal aneh yakni bertransmigrasi ke tubuh seseorang, seperti yang di alami dirinya.

"Ciee Aya sama Dewa gandengan tangan,"

"Cieeeeeeee!"

Huftt, bocil meresahkan!

Seperti itulah gangguan yang di alami Aya tiap hari, sangat menyebalkan!

Saat ini diri nya tengah berjalan di koridor, tentu saja banyak bocah-bocah yang tengah meledek nya, tidak!lebih tepat nya diri nya dan Dewa.

Bagaimana tidak, sejak kejadian di taman, dimana Dewa dengan lancang nya mencium pipi Aya, sejak saat itulah Dewa selalu menempeli dirinya kemana-mana, bahkan saat Aya baru saja keluar mobil, Dewa sudah memantau nya dari kejauhan, apalagi mata gelap nya yang selalu menajam ketika Aya tak menghiraukan kehadiran nya ataupun tak mengikuti perintah nya.

"Masuk,"ujar Dewa, mereka berdua kini tengah berada di depan kelas Aya

"Heum,"gumam Aya sebagai jawaban, ia sekarang sudah terbiasa mendengar kata-kata singkat dari mulut Dewa, sebelum Aya masuk Dewa menyempatkan mengusap kepala Aya, tentu saja hal tersebut membuat kelas ramai menyoraki mereka.

Aya yang di perlakukan seperti itu merinding sendiri, hey! Walupun umur mereka sudah dewasa tapi tubuh yang mereka tempati masih bocil, sungguh Aya malu sendiri karena dulu suka mengalay-alay kan bocil pacaran, lah sekarang? Oh my god!

Cepat-cepat Aya masuk kedalam kelas, sekilas ia melihat senyum tipis di bibir Dewa, namun seperti nya ia halusinasi, karena faktanya wajah datar sedingin balok es itu tak pernah tersenyum.

"Kau sedang apa di sini Dewa, ini bukan kelas mu?"tanya Mrs.Mona yang kebetulan baru saja datang untuk mengajar kelas dua

Mata Dewa melirik sekilas, setelah itu ia pergi tanpa sepatah kata pun, meninggalkan Mrs.Mona yang tengah menghela nafas

Sopan kah begitu?!

Jika saja Ayah Dewa tidak berteman baik dengan pemilik sekolah, mungkin dia sudah lama di depak dari sekolah karena kelakuan nya yang sungguh di luar dugaan, kenakalan dia tidak seperti anak se usianya, itulah yang membuat beberapa guru bingung.

ALTHAIAWhere stories live. Discover now