[empat belas]

121K 12.9K 535
                                    

[ BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA]
[HAPPY READING]
[AND ENJOY]
~~🙆~~
~~~~~~~~~~

[ BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA][HAPPY READING][AND ENJOY]~~🙆~~~~~~~~~~~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✴️

Tak terpikir jika selama ini kelakuan jiwa Cia yang berada di tubuh seorang gadis kecil ini benar-benar nyata, bukan di buat-buat apalagi di paksakan. Benar, Cia juga sempat bingung, karena tingkah manja nya nya benar-benar dorongan dari raga Aya.

Demi Tuhan! bahkan di kehidupan sebelum nya saja Cia sangat malas bersekolah, tapi lihat lah sekarang, ia sampai marah karena keluarga Aya sempat tidak mengijinkan sekolah. Sungguh Cia berasa kembali memulai semua nya dari nol, dimana saat bocah seumuran Aya yang tengah semangat-semangat nya untuk pergi kesekolah.

Pagi ini Aya sudah siap dengan seragam sekolah, di bantu dengan bibi Rona tentu nya, rambut panjang nya sengaja ia biar kan tergerai, Aya mendekat ke arah kaca meneliti penampilan, namun ia mengernyit seraya mencolek pipi gembil nya, seingat dia bibi tidak pernah memberikan perona, tapi mengapa pipi nya bersemu, sesekali ia menggosok nya gemas namun tidak hilang, karena ternyata itu asli.

"Lihat lah, little bear tengah gemas dengan wajah nya sendiri,"kekeh seseorang dari arah pintu

"Bang Lean,"gumam Aya seraya berbalik menatap Abang pertama nya yang tengah bersandar di samping pintu dengan menggunakan jas rapih

"Apa ini, mengapa kau sangat cantik dengan seragam itu,"goda Lean seraya berjalan menuju adik nya yang kini tengah tersenyum malu

"Benar kah?"tanya Aya dengan wajah teramat polos, hey! mana ada garis keturunan keluarga Charon yang burik.

"Tentu saja,"jawab Lean tersenyum seraya meraih pipi Aya untuk ia kecup dan digigit pelan, karena memang sangat menggemaskan melihat nya, tentu saja itu semua berkat Rona yang dengan terampil menghias adik kecil nya

"Ready little bear?"ujar Lean seraya menggendong Aya di depan

"Bear?"beo Aya mengernyit, kini Lean tengah berjalan membawa Aya menuju lift

"Ya, beruang kecil,"jawab Lean,"anggap saja kau lahir dari keluarga beruang,"lanjut Lean seraya terkekeh, Aya yang mendengar hanya bisa memiringkan kepala gemas, sekelebat bayangan di mana muka dingin Damian yang mengerikan, bahkan kedua Abang nya pun sama saja datar nya, dari situ Aya  mampu menyimpulkan memang benar keluarga nya seperti beruang, seram.

Ting!

Kedua nya kini sampai di lantai bawah, di sana sudah ada beberapa maid dan bodyguard yang mengerjakan pekerjaan mereka

"Turun,"ujar Aya seraya mendongak

"No,"jawab Lean singkat, hal itu mampu membuat bibir Aya mencebik, oh ayolah dia tidak selemah itu untuk berjalan

"Pagi princess,"sapa Damian di balas senyuman cerah oleh Aya

"Pagi Daddy,"jawab Aya ceria yang mampu menghidupkan suasana, kini posisi nya sekarang berada di pangkuan Lean yang sudah duduk di kursi makan

ALTHAIAWhere stories live. Discover now