[tiga belas]

118K 13.5K 2.4K
                                    


BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA
HAPPY READING
AND ENJOY
🙆

Hari ini Aya dengan jail nya mengganggu beberapa staf karyawan di kantor Daddy nya, sesekali berlarian membuat mereka yang melihat geleng-geleng kepala, kalau sudah begini siapa yang berani menegur nya? Bisa-bisa tubuh mereka menggigil saat mendapat plototan tajam dari Damian, oh ayolah mereka masih sayang nyawa.

Mereka juga tak mau melihat wajah lucu anak Ceo mereka murung, jangan tanyakan seberapa gemas mereka, bahkan kerja mereka tak fokus, malah asik memandangi wajah menggemaskan gadis mungil yang baru mereka kenal dengan nama Aya, ya tadi gadis itu dengan antusias nya memperkenalkan diri.

"Yak! Kertas nya mau kau apa kan nona kecil,"seru salah satu staf yang kecolongan saat Aya meraih kertas di meja nya

"Aya buat pesawat!"sahut Aya membuat mereka menahan nafas, gimana cara menjelaskan nya jika satu lembar itu sangat penting, apalagi jika bos mereka sampai tahu jika kertas tersebut hilang

"T-tapi, ah sudahlah--"pasrah staf laki-laki tersebut seraya melemaskan bahu nya

Aya yang mendengar seketika memberhentikan lari nya dan segera berbalik menatap staf tersebut yang tengah menunduk lesu

"Aya hanya bercanda uncle,"seru Aya terbahak, ia lantas berlari kecil menghampiri staf tersebut, lalu mendongak memberikan kertas yang ia ambil, entah apa isi nya namun ada tulisan yang tertera disana.

"Terimakasih nona,"ujar staf tersebut tersenyum lebar

"Aya uncle,"koreksi Aya seraya memutar bola matanya malas, risih sekali dia di panggil semua orang dengan sebutan nona, staf tersebut yang mendengar hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Pandangan Aya kini berpindah pada lift yang bersuara menandakan ada orang yang akan keluar

"Uncle Fernon!"seru Aya seraya berlari menghampiri Fernon, ia lantas memeluk pinggang sekertaris Daddy nya itu.

Sontak Fernon mengangkat kedua tangan nya ke atas, badan nya terdiam kaku saat merasakan tangan mungil melingkar di pinggang nya

Bukan saya yang menyentuh kan? - batin Fernon was-was

"Uncle,"panggil Aya seraya mendongak

"Y-ya,"jawab Fernon

"Kenapa?"bingung Aya

"Tidak,"jawab Fernon cepat dan dengan perlahan menurunkan tangannya, sebisa mungkin tak menyentuh nona kecil nya, ia masih bisa mengingat jelas bagaimana ancaman Damian pada saat diruangan tadi.

"Aku lapar,"celetuk Aya membuat Fernon menunduk

"Kau ingin makan?"tanya Fernon bodoh

"Tidur,"jawab Aya seraya mencebik, staff lain yang melihat interaksi tersebut sontak geleng-geleng kepala merutuki kebodohan Fernon

"Ah m-maaf,"ujar Fernon menggaruk kepalanya

"Ayo!"seru Aya seraya menarik tangan Fernon ke arah kantin yang ada di kantor, bagaimana Aya tahu? Oh ayolah bahkan beberapa menit berada disini dia sudah hafal karena sedari tadi tak bisa diam.

Tiba di pintu kantin tatapan Aya kini bertemu dengan sebuah meja terdapat beberapa menu makanan, lebih tepat nya seperti meja prasmanan. Suasana masih sepi karena jam makan siang masih beberapa menit lagi.

Dengan langkah riang ia berjalan menuju meja tersebut, perut nya sudah sangat lapar mengingat pagi tadi ia hanya sarapan dengan selembar roti, jika dipikir-pikir ia sangat menyesali itu.

ALTHAIAHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin