[sepuluh]

130K 14K 342
                                    

BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA
HAPPY READING
AND ENJOY
🙆

Suasana malam kini terdengar ramai saat acara terakhir yakni dansa, para keluarga yang datang pun ikut memeriahkan tak kalah dengan para anak mereka nya yang sudah remaja.

Beda dengan mereka yang menikmati acara, Aya kini malah terdiam gelisah di pangkuan Evan dengan sesekali meminum susu kotak coklat yang entah dari mana Abang nya itu dapat.

Damian, Evan dan tentunya Aya tengah duduk di meja bundar dengan di temani hidangan yang sudah di sediakan.Masalah nya sedari tadi ada mata yang tertuju pada tempat mereka, tidak!lebih tepat nya pada Aya

"Dad,"panggil Evan

"Hm,"sahut Damian singkat

"Bang Lean udah ketemu Daddy?"tanya Evan seraya melirik meja Lean dan kebetulan Abang nya itu tengah mengobrol dengan salah satu rekan bisnisnya

"Udah,"jawab Damian

"Dia bilang apa?"tanya Evan, sebenarnya ia sedikit cemas takut-takut Abang itu tidak setuju jika Aya kembali di rawat mereka, masalahnya dulu dia orang kedua setelah Damian yang menentang Aya tinggal di mansion dengan alasan kematian Amara.

"Dia ingin tinggal di mansion bareng kita,"

"Apa!"

"Uhuk,uhuk,"

"Sayang pelan-pelan minum nya,"ujar Evan seraya menatap cemas adiknya, Damian yang melihat anak nya tersedak juga langsung beranjak dan menepuk pelan tengkuk Aya

"Mikirin apa hm?"tanya Damian yang di sambut gelengan kaku oleh Aya

Astaga apa katanya? Abang nya akan tinggal satu rumah bersama nya, ia masih bingung dari tatapan Lean yang sama sekali tak memperlihatkan kebencian ataupun kemarahan, namun sebaliknya ia justru terlihat rindu akan seseorang. Ah Aya jadi pusing sendiri, jika memang benar dugaan nya, berarti alasan Aya di asingkan bukan karena mereka membenci nya akibat kematian Amara.

"Pulang?"tanya Damian membuat Aya seketika mendongak dan tersenyum cerah

"Iya, Aya mau pulang,"seru Aya yang memang sedari tadi sudah lelah dan mengantuk, Damian yang melihat tingkah Aya di buat terkekeh gemas, ia lantas mengambil tubuh mungil Aya dari pangkuan Evan

Mereka lantas berdiri berniat beranjak sebelum tuan rumah menghampiri mereka.

"Kalian mau kemana, acara belum selesai,"ujar Emely seraya menatap gemas wajah Aya

"Kami akan pulang,"ujar Damian

"Astaga buru-buru sekali,"saut Dion pada rekan bisnisnya itu

"Aya ngantuk om,"celetuk Aya membuat Dion tersenyum

"Begitukah? Jadi Aya yang ingin pulang karena mengantuk?"tanya Dion hendak mencubit pipi gembil Aya namun terhalang oleh tatapan tajam Damian, Dion yang sadar malah terkekeh

"Kau ini, posesif sekali,"keluh Emely

"Baiklah-baiklah, terimakasih atas waktu kalian karena telah menyempatkan hadir di acara kami, ah sebenarnya aku ingin memperkenalkan anakku yang tak jauh beda umur nya dengan Aya, mungkin jika bertemu kalian bisa bermain bersama,"jelas Emely

"Kau lupa sifat Dewa yang tidak suka dekat dengan orang,"bisik Dion pada sang istri

"Ya siapa tahu dia berubah jika kenal Aya,"jawab Emely seraya menatap Aya yang tengah menguap dengan tatapan lembut

"Baik, terimakasih atas jamuan nya, kami pulang,"ujar Damian yang tak ingin berlama-lama disini saat melihat anak nya yang menahan kantuk

"Sampai jumpa lagi Aya,"ujar Emely seraya mengacak rambut Aya pelan

ALTHAIAWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu