30

350 103 683
                                    

Hai kamu, iya kamu jangan lupa napas 😚

Aku cuma mau ingetin, jangan lupa spam komen karena itu salah satu penyemangat :')

Votenya udah kan?

Kalian jangan jadi siders ya :(

Jangan lupa follow ig @tania.niaa_ biar gak ketinggalan spoiler!!

______________________________
“Jangan hanya janji untuk tidak saling menyakiti, tetapi berjanjilah untuk tetap bertahan dalam kondisi apapun”
_________________________________

***

Hari ini adalah hari ulang tahun sekolah KIHS, setiap tahunnya akan mengadakan lomba serta pesta pada malam harinya. Dan kini, semua siswa sibuk menghias ruang aula sangat luas itu. Beberapa dari mereka juga sibuk berlatih karena acara perlombaan akan dimulai.

Kana, perempuan dengan rambut diikat satu kebelakang itu tengah sibuk memasang balon balon di setiap tiang. Jangan tanya Devan kemana, karena lelaki itu sekarang sedang sibuk dengan OSIS serta club basket––nya yang akan tanding nanti.

"Hai, cape ya?"

Suara berat dari seseorang di belakangnya membuat Kana spontan menoleh. "Eh, Rafa?"

"Sini gue bantu," Rafa mengambil alih balon berwarna merah dari tangan Kana lalu memasangkannya di tembok yang sudah di beri penyangga.

Kana menarik napas lelah, menghias satu tiang ini ternyata menguras tenaganya. "Makasih ya."

Lelaki yang bernotabene sebagai wakil ketua osis itu mengelap keringat yang memenuhi pelipis Kana dengan sapu tangan. "Istirahat sana, ini biar gue yang kerjain."

"Eh jangan Raf, ini 'kan tugas gue," Kana menggeleng kuat.

"Gak usah di paksa, Thea." Lelaki beralmamater osis itu menyodorkan minuman dingin pada Kana.

"Duh Raf gue jadi enak hehe," tanpa malu Kana menerima minuman segar itu lalu meneguknya hingga habis. Ya, dia sangat haus.

Rafa menyuruh Kana untuk duduk di dekat tiang itu. Perempuan fujoshi itu membuka hp nya lalu menekan salah satu aplikasi favoritnya.

Melihat Kana yang asik sendiri, Rafa jadi penasaran. Dia berjongkok lalu mengintip sekilas layar handphone Kana.

"Baca apaan?"

Tatapan Kana beralih ke arah Rafa, lalu menjawab. "Webtoon."

"Genre?"

"Homo," balas Kana jujur. Memang perempuan penikmat yaoi apalagi series Thailand yang kebanyakan BL. Tak hanya dari negeri Jepang dan Thailand saja, China, Korea pun Kana garap.

Ada yang sama kayak Kana?

Atau cuma author aja? :D

Rafa menyentil kening mulus Kana gemas. "Dosa lo!"

"Dosanya ditanggung Devan," ujar Kana acuh. Perempuan itu kembali lanjut membaca.

Fate Of Kanaya [End]Where stories live. Discover now