24. Yin

35.1K 5.9K 10.1K
                                    

Di atas adalah ilustrasi Panglima Hwang Je No dan Son Je Ha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di atas adalah ilustrasi Panglima Hwang Je No dan Son Je Ha

Jujur, selama menggambar beberapa karakter, Hwang Je No itu satu-satunya ilustrasi yang paling lancar yg pernah aku bikin. Jadi kayak... selama menggambar dia itu bawaannya tenang dan ademm banget, bener-bener sketsanya cuma sekali jalan ngga ada revisi. 

Aku pikir mungkin itu karena saking positive vibesnya, sampe bener-bener kerasa ke hati :' 

Bahkan waktu gambar Son Je Ha aku beneran mager, sebenernya agak ga cocok sama hasil jadinya, tapi udah cape :') maapkan aku jeha *efek gaperna gambar cewe kayaknya*

Tapi Panglima Hwang ganteng bnget akkk T.T 


Selamat Membaca~



Perempuan itu berlari, dengan jantung berpacu cepat ia tinggalkan seorang pria di dekat sungai seorang diri. Tangannya bergetar hebat sejak tadi, dan peluh dingin mulai mengucur dari balik helai rambutnya. 

Son Je Ha menggigit bibir, dia melepas sandalnya sembarangan dan menaiki teras haengrangchae

Tatapan Wang Jae... Demi Tuhan itu adalah sorot mata paling mengerikan yang pernah Je Ha lihat dalam seumur hidupnya. Dia cukup tertegun ketika melihat ekspresi Sang Pangeran bisa berubah sedrastis itu. 

Wang Jae yang awalnya menatap dengan lembut dan juga mengulas senyum menyejukkan seperti embun pagi... hanya dalam satu tarikan napas berhasil mencekiknya hanya dengan sorot matanya yang terbakar. 

Son Je Ha tahu, ini bukanlah hal yang bagus. 

Dan dia tahu, mengungkapkan yang sebenarnya mengenai hubungannya dengan Hwang Je No akan membuat semuanya semakin kacau. 

Gadis itu menghela napas panjang, dia sesekali menoleh ke belakang. Wang Jae tidak mungkin nekat untuk menerobos masuk kan? Dia takut pria itu melompati dinding pagar dan—

Pangeran Wang Jae... sungguh, Son Je Ha bingung, bukankah sebelumnya pria itu mengatakan ingin berteman dengannya? Jika pria itu mencintainya, mengapa harus mengatakan ingin berteman? 

Pening menyerang kepalanya dengan mendadak, perempuan itu memijt pelipis sembari membuka pintu belakang haengrangchae dengan hati-hati, berusaha untuk tak menimbulkan suara. 

Dia harus segera tidur untuk—


Grep!


Perempuan itu menyentak ketika tubuhnya mendadak mundur ke belakang— tidak, seseorang baru saja menarik tangannya, dan Son Je Ha berpikir bahwa dia akan jatuh. 

[✔] 5. 真実 [TRUTH] : The PrologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang