Chapter 15-Dia Berubah

Start from the beginning
                                    

04.58

Gue terbangun karna haus dan berniat untuk mengambil air di dapur tapi tangan Om Aaron yang melingkar di pinggang gue membuat gue sulit bergerak

"Om,Villa haus"

Om Aaron langsung membuka matanya dan tanpa memakai pakaiannya dia pergi ke dapur lalu beberapa menit kemudian dia kembali dengan segelas air di tangannya.

Setelah gue minum,Om Aaron kembali ke posisi semula

"Tidur lagi Vill,ini masih terlalu pagi buat siap-siap ke sekolah!"katanya dan gue mengangguk lalu bersiap untuk kembali tidur

Baru aja mau nutup mata,tiba-tiba ponsel Om Aaron bergetar. Gue nggak tau apa yang habis dilihat sama Om Aaron tapi yang jelas setelah melihat pesan di ponselnya,Om Aaron langsung bangun dari tempat tidur dan memakai pakaiannya dengan lengkap

"Om mau kemana?"tanya gue

Tapi Om Aaron nggak ngejawab,dia malah pergi ninggalin gue dan gue juga nggak mau ambil pusing sama sikap Om Aaron

Dretttt....drettt

Ponsel gue bergetar dan terlihat notif dari nomer tidak dikenal yang kemarin sempat mengirimkan gue sebuah pesan

Nomer Tidak Dikenal
|Lu pasti bingung kemana Aaron pergi pagi-pagi buta gini kan?
|Oke,gue kasih bakal kasih tau!
|Dia pergi kerumah sakit buat jagain Viola.
|Kalau lu nggak percaya, silahkan datang ke Hera Hospital di kamar nomer 407.

Karna penasaran sekaligus kepo dan nggak percaya,gue akhirnya memutuskan untuk pergi mengikuti instruksi dari pesan tidak dikenal itu

Sepanjang perjalanan,gue memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan gue hadapi. Kalau ternyata apa yang dibilang sama nomer nggak dikenal itu bener, gue bakal langsung nampar Om Aaron sekaligus selingkuhannya! Setelah nampar,gue bakal kebiri Om Aaron biar mampus dia!

Sampai di parkiran rumah sakit,gue melihat mobil Om Aaron terparkir disana.

Gue menarik nafas dalam-dalam lalu memasuki rumah sakit dan mencari ruangan dengan nomer 407

Setelah gue menemukan ruangan itu,gue nggak langsung masuk melainkan melihat situasi dulu dari kaca yang menerawang ke dalam ruangan

Dan yang dibilang oleh nomer tidak dikenal itu ternyata benar,Om Aaron lagi jagain Viola. Dia kelihatannya khawatir banget sama Viola. Tanpa disadari Air mata gue turun tanpa aba-aba

Yaelah Vil,tadi bilangnya mau nampar abis itu kebiri Om Aaron. Tapi ini apa?baru liat adegan gini aja lu udah nangis. Dasar cewek lemah!

Gue berjalan mundur keluar dari rumah sakit dengan perlahan supaya Om Aaron dan Viola nggak keganggu. Setelah keluar dari rumah sakit gue jongkok di pinggir jalan sambil menangisi nasib.

Udah kaki patah,tangan patah eh sekarang hatipun juga patah...

Oke dari awal emang gue yang salah! Seharusnya gue nggak nerima perjodohan ini,seharusnya gue kabur lebih jauh waktu itu dan seharusnya gue nggak jatuh cinta sama Om Aaron.

Pada akhirnya gue yang kalah karna sebenarnya gue cuman pelampiasan disaat peran utama tidak ada.

Pada akhirnya gue yang kalah karna sebenarnya gue cuman pelampiasan disaat peran utama tidak ada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hayukkk gimana komentar tentang chapter ini? Jangan hate Aaron ya gais biar Villa aja yang hate dia hehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hayukkk gimana komentar tentang chapter ini? Jangan hate Aaron ya gais biar Villa aja yang hate dia hehe.

Selanjutnya masih bakal banyak konflik buat mereka tapi tenang aja konfliknya nggak berat-berat kok karna yang berat cuman beban dosa penulis dan pembaca :)

So hayuk support Avilla dan Aaron melalui Vote and Comment. Jejak kalian di tunggu banget sama Avilla,Aaron dan Author

DijodohinWhere stories live. Discover now