Part 1

38.5K 2.9K 48
                                    

11.47
Seorang gadis terbangun dari tidurnya karna suara dari jam weker yang memekakkan telinga.

Kringg kringg

"Huwaaaa dah jam berapa yah" ucap Rissa yang menguap dan bertanya ntah dengan siapa.

"Sudah jam 11.47 Rissaaa" ucap riska sang makhluk halus yang sudah berteman dengannya semenjak kejadian itu

"Eh astagfirullah, anjir ngagetin aja lu bangkek" ucap Rissa yang kaget dan disertai umpatan, karna rohnya belum kekumpul semua wk.

"Yah, salah sendiri. Ngapain blm bangun dah jam segini juga, dasar kebo lo" ucap riska yang tak mau disalahkan.

"Udahlah, sana lo gw mau mandi trus mau ke kantor dan ke markas, soalnya 2 hari lagi gw mau balik ke indo buat melakukan misi yang telah lama kita siapkan" ucap Rissa yang panjang dan di sertai senyum andalannya yang membuat siapa saja yang melihatnya akan bergidik ngeri.

"Lah, yang nanya siapa ogeb, kagak lo kasih tau pun, gw dah tau. Sana lo mandi, bau loh dah kek babi abis kecebur di lumpur" ucap riska yang mengejek Rissa karna ketolol lannya.

"Ye setan lo, cantik dan harum gini di katain bau babi, dasar setan butuh rukyah" ucap Rissa yang sedikit kesal dengan riska yang mengatainya bau babi, walaupun sebenarnya itu benar adanya. Canda wkwk

" Yah, gw kan emang setan tolol, gini nih kalau otak di jadiin pajangan, S3 kok tolol" ucap riska yang masih saja mengejek Rissa

"Au ah, mati aja loh sonoh" kesal Rissa yang mulai masuk ke kamar mandinya.

"Cantik kok tolol, gw kan dah mati yah, kalau kagak mati yah kagak jadi setan lah, gw curiga kalau dia nyogok sampai² bisa lulus S3" gumam riska yang sedang memikirkan hal itu, dan melupakan bahwa dirinya tau dan bagaimana Rissa dengan otak jeniusnya dalam menyelesaikan S3 nya.

....

Setelah menyelesaikan ritual mandinya, Rissa kemudian bersiap-siap untuk menuju ke kantornya.

"Ternyata gw cantik banget yah" ucap Rissa yang memuji diri sendiri didepan cermin.

"Gini nih kalau tololnya dah mendarah daging." Ejek riska yang mulai jengah dengan sikap Rissa yang kelewat tolol sampai gerbang surga ketujuh.

"Apa lo bilang HA?!" Ucap Rissa dengan nge gas dikata terakhirnya.

"Gini yah Rissa yang cantik serta baik, tapi masih baikan aku dan cantikan aku, kalau lo gak cantik, mana bisa lo jadi model papan atas ogeb" ucap riska yang mencoba bersabar namun tetap menistakan Rissa.

"Ya-yakan cuman muji diri sendiri, emang salah" ucap Rissa yang tidak mau tersudutkan.

"Gak salah sih, tapi kecantikan seseorang kan harusnya di akui, bukan mengakui, tolong yang Rissa yang manis, jangan kek anak tolol yang gak naik² kelas deh" ucap riska yang lagi² mencoba menghadapi sikap tolol dari Rissa yang ntah sejak kapan bisa nempel.

"Serah gw lah, dah sana gw mau pergi kekantor" ucap Rissa yang yang bomat dan mulai berjalan menuju mobilnya yang sudah dipanaskan oleh bawahannya.

"Ya udah sih, sana lo" ucap riska yang terkesan mengusir Rissa.

"Ck" decak yang keluar dari mulut Rissa namun tetap bomad dengan hal itu.

.
.
.

Sesampainya di kantor, Rissa turun dan tidak lupa dengan topeng gold yang digunakan untuk menutupi wajahnya.

Decak kagum yang terdengar saat Rissa memasuki kantornya itu, namun Rissa tetap bodo amat dengan semuanya, baginya semua itu sudah hal biasa karna sering dia dapatkan.

Rissa tetap berjalan kemudian memasuki lift khusus pemilik perusahaan, menuju ruangannya.

"Keruangan gw" ucap Rissa dingin serta tegas, hal itu akan ditunjukkan ketika dia berada di kantor, markas, dan di suatu tempat dan situasi tertentu.

Tanpa menunggu jawaban dari orang yang ditelpon, Rissa memutuskan sambungannya.

Tak lama terdengar suara ketukan pintu

"Masuk" ucap Rissa dengan nada dingin.

"Ada apa nona memanggil saya?" Ucap disya sang sekretaris yang sudah di anggap kakak oleh Rissa.

"Sudah berapa kali gw bilang, gak usah formal gitu kak kalau lagi berdua doang" ucap Rissa yang mulai ramah

"Ya kan kamu sih dek, masih pagi juga dah dingin aja kek kulkas 100 pintu" ucap disya sedikit terkekeh dengan ucapannya sendiri.

"Emang ada yah kulkas 100 pintu kak?" Ucapan serta pertanyaan polos terlontar dari mulut terkutuk Rissa. Wkwk

"Yah kan cuman persamaan dek, gemes deh pen karungin, trus karungnya gak kakak buka, biar kamu mati dek trus aku buang deh, ke kandang babi" ucap disya yang muak dengan Rissa yang sering kali tiba² polos, bikin gemes pen penggal.

"Emang berani?" Ucap Rissa yang di sertai aura dan senyum yang membunuhnya.

"Eh-eh gak deh hehe piscc deh, damai damai" ucap disya yang mencoba asik dan menutupi ketakutannya, namun tetap saja dia gugup dan merutuki ucapannya barusan didalam hati.

"BHAHAHA, Muka lo kak BHAHAHA lucu banget kek kuda nil" tawa serta ucap Rissa yang tak tahan dengan muka disya yang seperti maling yang ke pergok.

"Bangkek lo ris, dah lah gw mau cabut, noh kerjain tuh berkas² yang numpuk" ucap disya yang sudah tak tahan dengan Rissa yang kelewat ngeselin.

"Ya udah sonoh lo kak, gw mau kawin dulu sama kertas² ini.

Sepeninggalannya disya dari ruangannya, Rissa pun mengerjakan berkas² yang harus dia cek serta tanda tanganin.

3 jam lamanya Rissa mengerjakan semuanya, dan akhirnya selesai.

"Huft dah selesai juga nih berkas" ucap Rissa di sertai helahan nafas lelah.

Tak lama bunyi notif dari ponselnya mengalihkan perhatiannya dah setelah melihat apa yang isi pesan itu, mata Rissa langsung berubah menjadi hijau. Yang pertanda alterego Rissa yang bernama alex telah menguasainya.

.
.
.

Ok segitu dulu yah di bagian ini.

Jangan lupa tinggalkan jejak

Vote and komen^_^

Lanjut???

Secret Of Mafia Girl [OPEN PO]Where stories live. Discover now