Ten dan Nada

78 24 7
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Malam ini, Nada tampil lebih cantik dadi biasanya sebab, dia sudah membuat janji pada Ten jumat kemarin. Daripada sang sahabat marah dan berakhir mendiamkannya seperti, Joy lebih baik dia menuruti kemauan pemuda Thailand itu. Apa lagi ini pertama kalinya Nada menghabiskan malam minggu dengannya lagi setelah menjalin hubungan dengan Dita.

Selesai. Nada keluar dari kamarnya dan turin ke bawah, di sana sudah ada Ten menunggu sembari mengobrol dengan Yerin dan juga Irene.

Kalian lupa, mereka bertiga sangat akrab terlebih Ten dan Irene. Sifat Ten yang mudah bergaul dengan siapa saja mampu membiay Irene takjub, padahal wanita itu sangat cuek dengan lelaki manapun termaksud, Jun. Tapi, itu dulu sekarang beda cerita sebab mereka sudah terikat dalam hubungan pernikahan.

"Tuan putri, udah cantik" ujar Ten ketika melihat Nada menuruni tangga.

"Jadi, lo berdua mau ngedate di mana?" tanya Yerin penasaran.

"Mau ke mall aja, Rin" balas Ten.

"Yahhh... Mau ikut tapi, nanti jadi obat nyamuk"

"Sialan!" cetus Nada.

"Udah udah, berangkat sana! Inget jangan pulang lebih dari jam 1" perintah Irene. Ten dan Nada mengacungkan jempol tanda mengerti dengan ucapan Irene.

Mereka berdua kemudian pamit, lalu pergi meninggalkan area komplek melaju menuju mall dora, tempat favorite Nada dan yang lainnya untuk jalan-jalan atau hanya sekedar nongkrong.

Untung saja Doyoung dan Dita paham bahwa dua sahabat itu perlu waktu untuk menciptakan kenangan mereka berdua sebelum berpisah.

Benar kata Giselle, Doyoung tidak akan mengekang Nada seperti yang pernah Renju lakulan padanya. Dia memberi kebebasan pada gadis periang itu sebab katanya, dunia Nada bukan tentang dia saja tapi, tentang orang-orang di sekitarnya termaksud, Ten.

Tepat jam 8, mobil Ten berhenti di depan sebuah cafe. Nada tahu cafe apa itu sebab di sana sebuah kenangan tentangnya dan Doyoung pernah tercipta atau mungkin lebih tepatnua kenangan dimana dia melihat Doyoung dengan mantan kekasihnya, Chungha.

Di sana sudah cukup ramai, mungkin karena ini malam minggu. Jadi, banyak muda-mudi yang bersantak atau sekedar hanya nongkrong dengan temannya.

Ten teramat menyayangi Nada layaknya seperti adik sendiri, itu kenapa dia selalu memanjakan Nada, tidak peduli apa kata orang bagi Ten, Nada adalah gadis yang harus dia jaga sampai batas waktu yang sudah di tentukan.

"Cantik, mau pesen apa?" tanya Ten dengan nada lembutnya.

"Kaya waktu itu aja tapi, lebih pedes, ya"

"Nggak! Nggak boleh pedes pokoknya!"

"Tapi, kan mau, Ten"

"Nggak boleh, Nada"

Prakerin [Doyoung] ✔Where stories live. Discover now