Who?

245 173 126
                                    

Warning!!!!
.
.
.
.
.
Part semakin panjang yeorobun!!!

Hari ini Nada dan Yerin merasa bosan seharian hanya di rumah berdua. Bergelut dengan kasur dan guling masing-masing.

Akhirnya Yerin mengajaknya keluar mencari cafe. Cafe memang cocok untuk suasana sore menjelang senja seperti ini.

Nada bangun dari tidurnya dan mandi, bersiap-siap untuk keluar bersama sang sepupu.

Mereka kini sudah siap. Nada turun lebih dulu memanaskan mobil untuk mereka pakai nantinya.

Yerin pun sudah turun. Pakaian simple yang mereka gunakan sepertinya tidak berguna, sebab mereka tetap cantik apapun yang mereka kenakan.

"Cafe mana?" tanya Nada.

"Hmmm.. Amour cafe gimana?"

"Cakep tuh kata Ten recommended disana"

"Yaudah cuslah" mobil melaju menuju tempat tujuan mereka. Udara sore memang sangat bagus apalagi langit merah mulai terlihat sedikit demi sedikit.

Jalan juga tidak begitu macet mungkin karena hari ini hari libur jadi tidak banyak yang keluar dari rumah mereka.

Setelah menempuh waktu 20 menit mereka berdua akhirnya sampai di tempat tujuan.

Nada masuk lebih dulu sebab Yerin bilang dia harus membeli cilok kesukaanya.

Setelah memesan dessert Nada duduk di pojok dekat jendela. Memandang keluar.

"Misi Mbak pesanannya" ujar pelayan yang datang membawa pesananya dan Yerin.

"Makasih mas" balasnya tersenyum.

Pintu cafe kembali terbuka dan mata Nada melihat kesana namun sedetik kemudian dia tertegun. Dadanya berdegup kencang tak kala melihat sosok yang dia kenal ada disana seperti mencari seseorang.

Dan ketika dia sudah mendapatkannya orang itu dia menghampirinya, Nada masih terus memandangnya penasaran dengan siapa dia ingin bertemu.

Dan deg, atmosfer disekitarnya tiba-tiba berubah. Jantungnya yang tadi berdegup kencang berubah.

Disana dia melihat sosok itu duduk dihadapan seorang gadis. Namun, sama sekali tidak ada senyum diwajahnya berbeda dengan gadis itu yang terlihat bahagia.

"Nad, woy! Ngelamun lo?" tanya Yerin yang heran melihat Nada. Gadis itu tidak sadar bahwa ada Doyoung di sana.

"Ha? Ng-nggak kok"

"Gue ajak Ten kali ya. Rumahnya lumayan deket dari sini"

"Boleh tuh sekalian sama Joy dong"

Nada mengangguki ucapan Yerin.

Dia memang sengaja ingin memanggil Ten agar pemuda itu peka, tidak mungkin dia bilang pada Yerin tentang Doyoung yang ada di cafe ini.

Setelah menunggu beberapa menit pemuda itu muncul dengan setelan simple namun mampu membuat gadis di cafe itu berbisik melihatnya.

Tapi hanya beberapa menit sebelum pandangan sini ditujuhkan pada Nada karena Ten yang langsung memeluknya.

Joy pun muncul setelah Ten duduk di samping Nada. Gadis cantik itu tersenyum ceria melihat Yerin.

"Gila Yerin gue kangen banget sama lo" ujar Joy histeris

"Gue apa lagi Joy. Gila lo kenapa nggak pernah main ke rumah sih?"

Prakerin [Doyoung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang