Part 12

376 89 33
                                    

Sudahi santuy-mu, mari ribut bersamaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudahi santuy-mu, mari ribut bersamaku. - Zee.

~RECOGNIZED~

Btw, kalian kalo baca cerita lebih suka sambil dengerin musik ... atau ditemani kesunyian?

Kalo aku sih, opsi no 2. Gatau kenapa, rasanya itu lebih fokus, tenang, adem, ayem, gitu. ><

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍Tepat pukul lima pagi Zee sampai di dalam kamarnya. Gadis itu kemudian segera masuk ke dalam selimut ketika dari balik pintu, derap langkah kaki mulai terdengar mendekat.

Pintu fiberglass terbuka perlahan. Xeanzi datang, lekas membangunkan anak perempuannya. "Zee, bangun udah subuh. Solat dulu, yuk."

Gadis itu menguap kecil dengan telapak tangan sibuk menggosok kelopak mata. Lalu kemudian bangkit untuk menatap sang mama dengan mata terkulai. "Iya, Ma."

Setelah mastikan Xeanzi telah pergi, Zee segera menutup pintu. Ia lalu merebahkan tubuhnya kembali, berniat tidur lagi. Tadi malam gadis itu tidak bisa tidur. Ia malah asyik bermain game Minecraft di ponsel Ganta hingga lupa waktu dan membuatnya tidur jam dua pagi. Maka dari itu, ia ingin melanjutkan tidur kembali. Tenang saja, tadi Zee sudah solat subuh di mesjid terdekat.

Di kamar sebelah, Jiwa nampak bersemangat. Pemuda itu bahkan sudah memakai pakaian seragamnya.

Untuk kesekian kalinya ia kembali memantapkan tekad lalu mulai mengirimkan pesan kepada sang pujaan.

Bidadari ku
(Online)

Jiwa:
Hai, ini Jiwa. Save back, ya, sekalian save back hatiku juga boleh.

Irsya mengambil ponsel dengan softcase karakter beruang. Mata gadis itu membulat tatkala mendapat chat dari nomor tidak dikenal. Yang ternyata itu adalah Jiwa; cowok yang meminta nomornya kemarin siang sekaligus abang dari temannya, Zee.

Irsya:
Kamu lucu. Oke aku save, ya.

Senyum Jiwa semakin mengembang bersamaan dengan jantungnya yang berdebar-debar. Jiwa betulan baru kali ini merasakan jatuh cinta. Bisa dibilang ia tidak terlalu perduli dengan lingkungan sekitar. Temperamen seorang Sajiwa Akalanka, dia bersikap bar-bar hanya dengan orang-orang terdekatnya saja. Dan terhadap orang lain, ia akan cuek serta memasang muka flat. Nah, sangat kontras dengan adiknya. Jika bertemu dengan orang asing, Zee akan langsung nge-toxic, nularin jiwa gobloknya kepada banyak orang.

Jiwa:
Irsya, aku mau nyanyi nih. Dengerin, ya.

Jiwa mengirimkan sebuah voice note. Langsung saja Irsya membukanya.

RECOGNIZED(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang