25

171 112 213
                                    

Prang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prang!

Keduanya sama-sama menoleh. Mereka dengan cepat masuk kembali ke rumah menggunakan jendela yang memang merupakan jalan mudah untuk ke atap.

Begitu sampai ke dapur, mereka terkejut melihat nenek Maidah sedang memungut kayu bakar yang berserakan di lantai. Di sana juga terdapat beberapa piring yang pecah.

"Nek! Nenek nggak apa-apa?" Raka langsung berjongkok dan membantu neneknya itu untuk memungut kayu bakar. Kayla pun mengambil alih kayu bakar yang ada di tangan nenek Maidah lalu mengambil sapu dan sekop untuk membersihkan pecahan piring kaca tersebut.

"Sini, biar Kayla aja, Nek."

"Nenek nggak apa-apa kok. Tadi Nenek nggak hati-hati pas jalan."

"Kayu bakar di rumah Nenek emang udah habis tadi?" tanya Raka yang selesai menyusun kayu bakar dengan rapi.

Maidah mengangguk. "Iya, tapi tenang aja. Ini Nenek udah ambil banyak kayu kok."

Raka menatap neneknya itu khawatir. "Lain kali biar Raka yang ambil, nek. Raka bakal sering-sering berkunjung ke sini."

Maidah tersenyum. Raka sangat peduli padanya. Kayla sendiri pun tak menyangka, pembuat onar di sekolahnya ini ternyata sangat sayang pada neneknya.

"Ini Nenek mau masak ya? Masak apa? Sini biar Raka bantu."

Raka mengambil beberapa kayu bakar lalu memasukkannya di bawah tungku api. Di sini, Maidah tidak menggunakan kompor. Ia hanya menggunakan tungku api modern untuk memasak. Raka pernah ingin membelikan Maidah sebuah kompor. Tapi Maidah dengan tegas menolak hal itu karena ia lebih nyaman dan suka menggunakan tungku api.

 Tapi Maidah dengan tegas menolak hal itu karena ia lebih nyaman dan suka menggunakan tungku api

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nenek mau masak air buat bikin teh, nak." Raka mengangguk mengerti lalu mengambil air untuk dimasak.

Kayla menyuruh Maidah duduk di kursi saja sambil beristirahat. Setelahnya, Kayla mendekat ke arah Raka. "Ada yang bisa dibantu?" tanyanya pada Raka.

"Ada. Tolong duduk dan ajak Nenek ngobrol sebentar." Kayla sedikit bingung. Padahal ia ingin membantu Raka membuat teh. Tapi ia mengurungkan niatnya dan langsung melakukan apa yang disuruhkan oleh Raka.

Keana's Life GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang