41 - Sakit 2

472 85 5
                                    

"Irene?"

Jungkook memanggil nama sang istri sudah yang ketiga kali, wanita itu bergeming. Tetap terlelap membelakangi dirinya. Sejak pertemuan mereka dengan So Hyun dan Taehyung siang tadi, Irene jadi tak banyak bicara setelah sampai dirumah. Bahkan yang biasanya dia akan semangat untuk menyiapkan makan malam bersama sang suami, kini malah terlihat masa bodoh.

Wanita itu sudah tidur sejak sore, beberapa jam lalu, Jungkook membiarkannya karena dia pikir Irene memang hanya sedang ingin istirahat. Tapi ini sudah hampir malam, wanita itu belum juga bangun.

"Irene?!" Jungkook berniat menyentuh tubuh Irene untuk sedikit mengguncang tubuhnya agar wanita itu cepat bangun, betapa terkejutnya Jungkook saat mendapati suhu tubuh Irene yang tinggi, dia demam. Bahkan wanita itu terlihat menggigil, keringat dingin sudah membasahi tubuhnya. Bagaimana bisa Jungkook yang sedari tadi ada disampingnya tak menyadari hal itu??

"Ya Tuhan! Irene! Sayang? Bangunlah. Irene?!" Tubuh berpeluh sang istri sudah ada dalam pelukannya. Jungkook masih mencoba membangunkan wanita yang tengah berbadan dua itu, tetap tak ada respon. Kenapa dia? Apa pingsan???
.
.
.

Jungkook terlihat gelisah, terus mondar-mandir didepan ruang emergency sembari sesekali meremat kasar surainya. Pria itu akhirnya memutuskan membawa sang istri ke rumah sakit terdekat. Rumah sakit keluarga Kim.

Sekitar 20 menit, dokter baru keluar dari ruang tindakan, membuat tubuh Jungkook menegang. Pria jangkung berjas putih dengan kacamata yang bertengger apik di batang hidungnya itu segera menghampiri pria yang dia yakini pasti adalah wali pasien yang baru saja di tanganinya.

"Kau keluarga pasien?" Tanya Namjoon, Jungkook mengangguk.

"Ne, aku suaminya. Jadi apa yang terjadi pada istriku, euisa-nim?" Tanya Jungkook buru-buru,

"Bisa ikut keruangan ku, tuan?" Mendapat anggukan kaku dari yang lebih muda.
.
.

"Jadi tuan??--"

"Jungkook, Jeon Jungkook."

Namjoon mematung, mengangkat pandangannya perlahan, menatap pria yang sudah duduk di sebrang meja kerjanya. Iya, Namjoon baru saja tahu pria inilah si Jeon sialan Jungkook itu, bahkan tak sadar tengah mengumpat dalam hatinya.

'Tahan Joon, dia keluarga pasien' batin Namjoon, mencoba memberikan senyum senatural mungkin.

"Ah, tuan Jeon. Maaf mengatakan ini tapi-- apa istrimu sedang sakit akhir-akhir ini?"

"Sakit?? Kurasa tidak. Ada apa?"

"Begitu? Lalu, apa ny. Jeon tipe orang yang sulit makan? Kondisi tubuhnya sedang tak baik-baik saja sekarang, bisa dari banyak faktor. Makan tak sehat, tak teratur, banyak pikiran/ stres.-" Sang dokter menjeda kalimatnya, menatap yang lebih muda sedikit lekat setelah kata terakhirnya, pasalnya Namjoon tahu dari sang adik soal Jungkook yang bahkan berniat menceraikan wanita hamil itu hanya untuk mengejar calon adik ipar kesayangannya. Mana bisa begitu? Namjoon tak akan membiarkannya.

Jungkook termenung, coba memikirkan alasan mana yang paling tepat menggambarkan keadaan Irene saat ini.

"-istrimu sedang hamil muda tuan Jeon. Tolong perhatikan kondisinya. Pola makan, vitamin, serta mood. Perasaan ibu hamil itu sangat berpengaruh pada perkembangan janin didalam rahimnya. Ibunya tak baik, maka anaknya pun sama."

"Tapi apa terjadi hal yang serius, euisa-nim?"

"Tidak untuk saat ini, dan semoga tidak untuk kedepannya. Jadi ku mohon untuk lebih memperhatikan lagi kondisi fisik dan psikis istrimu. Ini hanya sekadar diagnosa awal ku, tapi kandungan istrimu lemah tuan. Dibutuhkan ekstra penjagaan dan perhatian untuk merawatnya."

Betwēn (Between) [END]Where stories live. Discover now