24 - Kepercayaan

509 94 32
                                    

..... Yoongi membiarkan sang adik melewatinya dan fokus pada map yang baru diterimanya.

"Mwo?!" Ekspresinya tak jauh berbeda dengan So Hyun saat melihat isinya. Pria itu buru-buru mengejar wanita yang sudah terduduk malas diruang keluarga.

"Ya, apa maksudnya ini?"

"Mana ku tahu. Seseorang mengirimkannya padaku"

"Ini sebabnya kau tak menjawab panggilan Taehyung?"

"Dari mana oppa tahu?"

"Dia menelepon ku."

"Cih. Pengadu."

"Dia tak mengadu, dia hanya menanyakan hal yang wajar." So Hyun mendesis tak senang.

"Siapa wanita ini?" Tanya Yoongi menenteng-nenteng foto itu ditangannya,

"Eish! Mana ku tahu oppa. Tanyakan saja pada adik kesayanganmu!" Yoongi hanya menghela nafas, mengurut pelipisnya lembut.
.
.
.

Ding dong..

5 menit kemudian,

Ding dong..

"Lain kali langsung masuk saja Tae, jangan seperti tamu." Kalimat pertama Yoongi saat membukakan pintu untuk calon adik iparnya, Taehyung hanya tersenyum kaku.

"Ikut aku, aku ingin bicara denganmu" Yoongi berlalu mendahului yang lebih muda, membawa nya ke arah dapur, menyediakan sekaleng minuman dingin untuk tamunya sebelum mendaratkan bokong di kursi pantry.

Yoongi segera memberikan map yang di dapatnya dari So Hyun,

"Buka dan jelaskan padaku" Tuntut Yoongi, sementara Taehyung hanya menurut.

Yah, ekspresi pria tan itu sama dengan So Hyun dan Yoongi saat melihat isi dari map itu, bedanya sekarang tangan Taehyung bergetar hebat.

"H-hyung?" Pria itu melirik Yoongi takut-takut

"Wae? Jangan bersikap seakan-akan kau membenarkan hal itu Tae. Jelaskan padaku, aku akan mendengarnya."

"Sungguh hyung, ini tak seperti yang terlihat. A-aku memang makan siang dengannya hari ini, ta-tapi hanya makan siang. Sungguh. Aku tak ada apa-apa dengannya, dia hanya salah satu staf rumah sakit."

"Aahh, staf rumah sakit? Lalu kenapa tak makan di kantin rumah sakit?"

"Aku kira juga akan begitu hyung, tapi tiba-tiba wanita itu menarik ku kesana. Aku tak bisa menolaknya, itu akan membuat canggung"

Yoongi mengangguk-angguk, sebagai pria, dia tahu posisi Taehyung.

"Kau tampan Tae kau tahu itu" Yoongi menenggak minumannya,

"Ne?"

"Nona itu pasti tak hanya sekali kan mengajakmu makan siang?"

"B-bagaimana kau tahu hyung?"

"Wanita mudah di tebak Tae. Tak beda jauh dengan laki-laki. Kau harus menghentikannya secepat mungkin."

"Apa hyung?"

"Kau bodoh ya?" Tudingnya santai,

"Huh?"

"Dia menyukaimu, itu sudah pasti. Jadi jangan berikan kesempatan padanya sekecil apapun itu. Tegaskan padanya kalau kau sudah memiliki ikatan"

"Ta-tapi kami rekan kerja hyung"

Yoongi menghela nafasnya lelah.

"Dengar Tae, memang tak akan masalah kalau kau dekat dengan seorang "rekan" Kerja. Tapi kau harus tau tujuan orang itu mendekatimu. Kau harus memfilternya Tae. Ingat, So Hyun punya trauma soal hal seperti ini"

Betwēn (Between) [END]Where stories live. Discover now