3 - SHE IS AMOR(A)

Start from the beginning
                                    

Azgar mendudukan dirinya di kursi kebanggaannya, disusul Niko yang duduk tepat di depannya.

"Kenapa, Gar?" ujar Niko takut-takut, Niko sudah berpikir yang tidak-tidak karena interupsi yang diberikan oleh Azgar.

Azgar terkekeh kecil, "Santai...santai, gue cuma mau nanya doang Nik" ucapnya sembari menyelipkan rokok di antara bibir merah mudanya. Dan mulai membakar sumbunya kemudian asap keluar dari mulutnya.

"Anak cewe di kelas lo, ada yang pernah keningnya luka?" tanya Azgar tanpa menatap mata Niko.

Niko mengerutkan keningnya, mengingat-ingat siapakah murid perempuan yang keningnya pernah terluka.

Begitu Niko mengingat siapa yang pernah diperban di bagian kening, ia langsung menatap ke arah Azgar.

"Amora, dia ada masalah sama Calextro?" tanya Niko dengan wajah seriusnya. Ia kini sudah menerka-nerka bahwa Azgar telah mengetahui bahwa Amora adalah mantan dari Enrico.

Azgar menggeleng pelan. Mulutnya kini mengeluarkan asap dari rokok yang ia hisap.

"Gue cuma mau tau namanya"

***

Di kantin sekolah terdapat Amora serta Karin yang sedang memakan ketoprak milik mereka berdua. Sembari menunggu Sinta yang sedang pergi ke ruang OSIS untuk mengumpulkan berkas lomba.

"Emangnya waktu itu lo dibantuin sama Azgar?" tanya Karin dengan suara pelannya.

Amora yang sedang mengunyah ketoprak, mendengar pertanyaan dari Karin langsung menghentikan kegiatan mengunyahnya. Ia mengerutkan alis.

"Cuma kebetulan doang sih, dia lewat pas kening gue luka. Terus dia refleks buat bantuin gue. Ya sewajarnya manusia saling bantu membantu aja gimana" jawab Amora sembari kembali mengunyah makanan yang berada di mulutnya.

Karin menggeleng pelan, "Gak, Mor. Lo gak tau? Dia anti banget sama cewe. Gue sempet mikir dia tuh kelainan" ucap Karin berbisik.

"Lo liat deh Calextro, semua anggotanya cowo. Padahal ya, yang gue liat waktu perekrutan anggota, banyak banget cewe-cewe jago berantem daftar. Tapi gak ada yang lolos satu pun. Lo ngerasa ada yang aneh gak sih dari Azgar?" tambah Karin dengan mata yang mendramatisir suasana.

Sementara Amora, ia hanya tersenyum kikuk. Tidak mengerti isi dari pikiran temannya tersebut.

"Ssstt, nanti ada yang denger terus ngadu ke anak Calextro. Abis lo Rin" bisik Amora, nada serius yang Amora gunakan membuat Karin memukul bagian mulutnya beberapa kali dan tersenyum paksa ke arah Amora.

Sementara itu, sebuah tangan menyentuh bahu Karin. Karin melonjak kaget dengan sentuhan tiba-tiba yang diberikan sosok di belakangnya.

"Hayoo!!! Ngomongin apa lo berdua? Pake bisik-bisik segala lagi" Sinta, kini terkekeh dengan wajah terkejut yang diberikan Amora serta Karin.

Amora maupun Karin kini menghela napas begitu panjang ketika tahu bahwa yang menyentuh bahu Amora adalah Sinta, bukan mimpi buruk alias anggota Calextro.

"Lo ngagetin, bego!" jawab Karin menatap Sinta marah.

Sinta terkekeh pelan, ia mendudukan dirinya tepat di depan Amora.

"Lagian lo berdua lagi ngomongin siapa sih?" tanya Sinta kepada Amora dan Karin dengan tatapan seriusnya.

Amora berbisik ke arah Sinta dengan dua tangan yang menghadang mulut menjadi sebuah kubu.

"Calextro" bisik Amora, yang direspons oleh Sinta dengan mata yang membelalak kaget.

"Ngapain lo berdua ngomongin mereka? Tumben amat" jawab Sinta dengan suara pelan, amat pelan.

AZGARA [TERBIT]Where stories live. Discover now