1 - DASI BERDARAH

113K 7K 133
                                    

Bel sekolah berbunyi sebanyak dua kali, menandakan waktunya pulang untuk para murid SMA Cakrawala. Azgar yang sedari tadi menundukkan wajahnya di atas telapak tangan yang menjadi tumpuan untuk tidurnya, pun kini mulai terbangun dan bersiap untuk keluar dari kelas. Bahkan dengan mata tertutup dan tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan, Azgar masih bisa mencerna dengan jelas apa saja materi hari ini yang disampaikan para gurunya.

"Azgara Nattha Rhysand, nyenyak ya?" tanya Bu Danti, guru matematika ter-killer di sekolahnya. Belum lagi mulutnya yang tak mau berhenti bicara jika ada murid yang melakukan kesalahan.

Azgar terkekeh kecil dari bangku paling ujung belakang dan menggelengkan kepalanya, "Engga, Ibu berisik. Ngomong mulu gak berenti"

Jawaban dari Azgar membuat seisi kelas tertawa tak tertahan, belum lagi teman satu bangku Azgar sekaligus kaki tangan Azgar saat Calextro menjalankan misinya, Ragnario Baghastama, lelaki berbadan tinggi dan besar penuh otot itu tertawa kencang sembari menepuk-nepuk pelan bahu Azgar.

Azgar tersenyum miring ketika melihat Bu Danti menghentakkan kakinya kesal dan pergi begitu saja dari kelas 12 IPS 3.

"Kacau...Kacau" ungkap Arkano Julian dengan kekehannya, ia merupakan penggoda wanita nomor 1 di antara para Calextro yang lain. Anggota inti Calextro serta anggota tim intelijen di Calextro.

Azgar membangkitkan dirinya hendak meninggalkan kelas yang kini sudah tersisa hanya beberapa murid yang dapat tugas piket.

"WOY ARJUAN RAKA GUSTOMO!! LO PIKET HARI INI YA!! GAK ADA KABUR-KABURAN LAGI!!! CEPET AMBIL SAPU!!" teriakan melengking dari Rania, seksi kebersihan kelas 12 IPS 3 yang memiliki suara lantang serta melengking tinggi. Rania menghadang Juan yang kini sedang berjalan di belakang Azgar. Hal itu membuat Azgar, Juan, Arka, serta Ragnar terpaksa menghentikan langkah mereka.

"Azgar, tuh Gar si Rania Gar, masa gue gak boleh ngikut lo katanya" ucap Juan dengan nada yang dimanja-manjakan sembari bergelayut manja di lengan Azgar.

Arjuan Raka Gustomo, anggota Calextro inti dengan mulut lemesnya. Sosok paling humoris bersamaan dengan Niko dari para anggota Calextro yang lain. Ia juga merupakan salah satu anggota tim brutal Calextro.

"Dih engga! Gue gak bilang gitu! Gue bilang, lo itu piket hari ini, bedulll!" sahut Rania yang menyilangkan tangannya menandakan perkataan Juan hanyalah tipuan belaka.

"Ran, jangan teriak-teriak bisa gak sih? Pake suara hati aja cukup, suara hati lo kan nyambung langsung ke hati gue" ucap Arka dengan senyum andalannya, senyum penebar pesona.

"Ih!!! Apaan sih!! Jijik banget gue, lo semua tuh ganteng-ganteng somplak! Azgar, gue kasih tau ya, kalau perekrutan Calextro tuh seleksinya para manusia aja. Jangan sampe para jin, setan sama buaya juga bisa ikut seleksi. Gini kan jadinya, ih!!" Riana yang sudah naik darah pun lebih memilih meninggalkan Azgar dan kawan-kawan dengan hentakan kaki yang kuat setiap langkahnya.

Sementara itu, Azgar hanya menaikan alisnya sebelah. Juan dan Arka tertawa dengan nyaring. Ragnar hanya bisa terdiam menahan kekehannya. Ragnar yang berada di samping Azgar pun hanya bisa menepuk-nepuk bahu Azgar untuk tidak menghiraukan ucapan dari Rania.

Tidak ingin diambil pusing, Azgar dan kawan-kawannya melangkah kembali melewati koridor sekolah. Mata elang Azgar menyalang menatap ke depan, sementara Arka, kini dirinya sedang memberikan siulan-siulan kepada para siswi yang melewati mereka.

"Woy!!!" Teriakan dari suara bariton di seberang lapangan upacara membuat Azgar, Juan, Arka, dan Ragnar menoleh ke sumber suara.

Sosok lelaki dengan tangan yang memberi hormat dua jari serta cengiran memperlihatkan deretan gigi rapihnya. Dan di sebelahnya terdapat sosok lelaki dengan seragam sekolah yang seluruh kancingnya tak dikaitkan hingga memperlihatkan kaos hitam polos di dalamnya, dengan tas yang ia selempang di tangan sebelah kanan.

AZGARA [TERBIT]Where stories live. Discover now