EPS 1: Care attention

Începe de la început
                                    

Aku pernah kenal dia.

Aku sepakat untuk melupakan dia.

"Kenapa?!" balas cewek itu.
"Gayamu itu sangat cupu, apalagi anting-antingmu" katanya kearahku.

Karena ini hari senin, yang berbeda hanya gaya rambut dan aksesoris kalian.

Gaya rambutku ponytail, dan Aku suka gaya ini.

Anting-antingku menjuntai panjang dan pom-pom merah muda seukuran kelereng.

Ini kekinian di tahun 2016.

"Jangan hina Ralin,"
"Dia sahabatku sejak kecil...."

Untuk pertama kalinya Astrid seperti tak percaya diri saat membelaku.
Dia seperti tak tahu apa yang harus dia katakan.

"Memangnya kalian siapa?!"
"Berani menilai penampilan seseorang,"
"Lagipula ini sekolah,"

Astrid menatapku seperti Aku bertingkah memalukan.

"Ssssttt.... Ralin, mereka itu teman-temanku dari kelas sejarah," Astrid berbisik.

"Tapi kenapa?"
"Kau takut?!"

"Dengarkan Aku.... mulut mereka lebih tajam daripada pisau!" Astrid peringatkanku dengan berbisik.

"Memangnya mereka siapa?" Aku jadi ikut-ikutan berbisik.

"Dia cewek yang Aku ceritakan malam jumat kemarin," Astrid coba ingatkan Aku tentang sesuatu.

Sebenernya Aku sudah tau, karena Aku sepakat dengan diriku sendiri untuk melupakannya.

Dia Celine.
Popular anak cheers.
Aku pernah ikut cheers jalur prestasi, karena kakak cheers menghampiriku waktu itu.

Tak pernah lupa.
Mereka bilang Aku cocok jadi anak cheers.

Aku tak bisa lupa hari itu.
Tapi karena Celine menyebalkan dan lebih sempurna dariku, lebih baik aku keluar.

Dia seperti sundel bolong, memiliki luka dibelakang.

Aku tahu diri, jika aku punya luka Aku bicarakan langsung seperti dilihati tak biasa tadi.

Aku langsung katakan.

Aku ingat cerita horor yang semalam Astrid ceritakan.

"Sundel bolong?!" Aku segaja mengatakan itu.

"Omg bukan cerita horor, yang satunya...." Kata Astrid.

Banyak cerita semalam.
Aku mana mungkin ingat semuanya.

"Ih yang mana katakan saja!" Aku mulai kesal.

"Dia yang semalam Aku ceritakan, dia cewek yang pulang bareng Hardy," kata Astrid coba ajak Aku bicara seolah ini adalah topik yang menarik.

"Dia sangat keren bukan?!" Astrid coba buatku terkejut.

Aku tak peduli sama sekali.

Aku hanya tetarik dengan cerita Hardy.

Hardy adalah most wanted disekolah ini, dan teman-temannya juga sekumpulan cowok keren.

Tak ada yang jelek sama sekali.

Tapi terlanjur memiliki rahasia dengan salah dua teman Hardy.

Aku tak mau lagi bahas hal itu.

Mengingat salah satu teman Hardy yang berikanku pengalaman buruk.

Dan pengalaman buruk yang sempat terlintas itu buat mukaku datar.

"Apa kerennya?"
"Bahkan Aku tak peduli siapa itu Hardy!" kataku keras-keras untuk menyindir Celine yang baru diantar Hardy.

"OMG Jadi kau tak peduli siapa dia?"

Exist Season2Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum