Bab 15

357 291 300
                                    

Arsen membuka pintu gudang dan meletakkan tenda yang kemarin ia laundry. Tak disangka Cahya datang dan menaruh tenda yang sudah dikumpulkan oleh anak ekskul lainnya.

"Itu tenda punya siapa?" tanya Cahya.

Arsen yang menyadari keberadaan Cahya menoleh dan berujar.

"Tendanya Nala, dia sakit jadi gue yang nyuci."

Arsen tidak berbohong kalau Nala sedang sakit. Tapi Arsen berbohong soal ia yang mencuci tenda itu. Bukan karena Nala sakit, tapi karena dirinya Nala marah dan melupakan tenda itu di dalam mobilnya alhasil ia yang mecucinya.

"Ooo gitu. Tapi kok lo kayak niatan banget bantu Nala, suka ya lo sama dia?" tanya Cahya.

Mereka sudah berada di luar Gudang dan menutup pintunya kembali.

"Ngomong apa sih lo?" ujar Arsen sambil menutup pintu.

"Yakin lo nggak suka sama Nala?" goda Cahya.

"Apaan sih nggak jelas!" Arsen mulai kesal.

"Kayaknya Reno suka juga deh sama Nala."

Arsen yang hendak mengunci kembali Gudang tersebut langsung menghentikan aktifitasnya. Tapi tak lama ia menguncinya dan menghadap ke arah Cahya.

"Tau dari mana lo?" tanya Arsen mulai kepo.

"Reno pernah nanya sama gue, Nala cantik apa nggak!" ungkap Cahya.

"Terus?"

"Ya gue bilang aja cantik, karena Nala emang cantik kok nggak bohong gue."

"Terus?"

"Terus dia juga pernah bilang, kalau Nala itu baik nggak kayak cewek-cewek lain."

"Terus?"

"Lo mah terus-terus mulu kayak tukang parkir aja!" Cahya sebal karena respon Arsen hanya mengatakan kata terus.

"Ya lo jawabnya apa?" tanya Arsen juga mulai kesal.

"Gue nggak bilang apa-apa, cuma dia bilang lagi kalau Nala itu lucu dan gemesin."

"Terus?"

"Tuh kan, lo udah ada masa depan nih jadi tukang parkir. Tapi lo aneh, tukang parkir itu bilangnya terus sama stop, lo mah terus-terus mulu kalau nabrak gimana!" omel Cahya sambil berlalu pergi meninggalkan Arsen.

"Cahya! Apaan sih gitu doang ngambek."

Arsen berteriak sambil memanggil nama Cahya tapi tidak dihiraukan. Cowok itu tetap melangkahkan kakinya menuju kelasnya.

Sesampainya Cahya di kelas, ia menemukan Reno, Reina dan juga Maya yang sedang berbincang-bincang.

****

"Eh ada yang tau nggak gue tadi ngapain?" tanya Cahya tiba-tiba nimbrung.

"Cahya, gimana kita tau kalau lo belum ngomong," ucap Maya gemes sendiri.

Cahya hanya tertawa melihat ekspresi dari teman-temannya tersebut.

"Tadi gue ketemu Arsen di gudang," ucap Cahya.

"Terus?" ucap mereka kompak.

"Gue mancing-mancing dia, gue bilang kalau Reno suka sama Nala," ungkap Cahya.

"SERIUS LO?" tanya mereka kompak.

Mereka kaget bukan main karena sikap to the point seorang Cahya. Cahya dan Maya sudah mengetahui hubungan Reno dan Reina karena Cahya dan Maya terus-terusan menyerang pasangan itu dengan pertanyaan yang sama yaitu mereka ada hubungan atau tidak. Dilihat dari gerak- geriknya juga ada yang berbeda.

ARSENALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang