kabar part 2

725 104 23
                                    

Tenang kawan kawan ku jangan pada ngegas wkwkwk maaapkan readers ku bang atuy 😂
.
.
.

Tubuh Caca menegang, dada nya berdetak lebih kencang, air mata nya menetes secara deras "Kak" ucap nya bergetar dan terisak.

Caca langsung pergi dari hadapan Haechan ia berjalan cepat menuju kamar nya, Haechan mengerti dengan situasi itu, sahabat nya butuh privasi untuk nya membicarakan masalah rumah tangga nya dengan Yuta.

"By apa kabar?" tanya Yuta disebrang sana dengan nada bergetar menahan tangis, namun sekuat apapun Yuta menahan tangis nya, air mata nya akan tetap lolos dari pelupuk mata nya.

Mereka sama kacau nya namun keadaan yang menuntut mereka harus terpisah, bukan selamanya namun sementara.

Caca menahan mulut nya agar tangisan nya tidak pecah, ia tak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Yuta, ia hanya menangis, menangis dan menangis.

"By" ucap Yuta lagi mata nya tak bisa berhenti untuk tidak mengeluarkan cairan bening, dada nya terasa sesak kala ia dengan terpaksa harus menahan rindu pada keluarga kecil nya.

Tangisan Caca sudah tak bisa ia tahan, ia menangis dengan kencang, mata nya seolah tak pernah lelah mengeluarkan cairan bening tersebut "A---aku kangen" ucap nya sesegukan.

Yuta tak kalah sakit nya saat ia mendengar suara Caca dari sebrang sana, ia yakin perempuan nya kini sedang menangis menahan rindu dan menunggu kabar yang tak pasti Yuta berikan pada nya.

"By, jangan nangis aku gak ada disana buat meluk dan ngusap air mata kamu" ucap nya sembari mengusap air mata nya yang semakin deras.

"Pulang kak, aku butuh kamu, si kembar butuh ayah nya saat lahir kedunia nanti" ucap Caca masih dengan terisak.

Yuta semakin sakit mendengar permintaan Caca "Iya, nanti aku pulang, kamu sehat kan by? Si kembar juga sehat kan?" tanya nya.

Caca mengangguk menjawab pertanyaan Yuta "Si kembar sehat, kamu sehat kan?" tanya nya sambil mengelus perut buncit nya dan menatap nya lalu berkata dalam hati "Nak, satu doa bubun didengar semesta dan dikabul tuhan. Ayah udah ngabarin kita"

Yuta menghela nafas nya, air mata nya terus mengalir seolah susah untuk dihentikan "Aku lagi gak baik baik aja by" ucap nya terisak ia butuh Caca sebagai penyemangat nya, ia butuh pelukan Caca untuk menguatkan nya, tangisan itu terdengar jelas di telinga Caca.

"Ada apa kak?" tanya nya.

Yuta masih bungkam tak menjawab pertanyaan Caca ia terus menangis membayangkan banyak kemungkinan yang terjadi untuk kedepan nya.

"Ca, jaga diri baik baik selagi aku gak ada disamping kamu, maaf Ca aku belum bisa jadi suami yang baik buat kamu, belum bisa jadi ayah yang baik buat si kembar, belum bisa jadi laki laki yang bisa bahagiain kamu, dan maaf, karena keadaan kita harus terpisah seperti sekarang. Tolong bilang sama si kembar kalo aku sayang banget sama mereka" ucap Yuta yang semakin terisak saat ia mengungkapkan isi hati nya pada Caca.

"Kenapa?" tanya Caca sekali lagi.

Yuta tersenyum tipis "Mami yang akan jelasin semua nya, aku tutup yah, jaga diri baik baik. Aku sayang kamu Ca, i love you" ucap nya yang langsung menutup telpon tersebut dan menangis dengan pilu.

Setelah panggilan nya selesai Sakura menghampiri Yuta yang sedang duduk di sofa rumah nya, Sakura langsung memeluk nya untuk memberi ketenangan melalui pelukan tersebut, ia mengusap punggung Yuta dengan lembut.

"Gue bakal bantu lo" ucap nya pada Yuta, Yuta tidak menjawab ia terus menangis dalam pelukan Sakura.

.
.
.

Setelah telpon ditutup sepihak oleh Yuta, Caca terus menerus menangis tak peduli dengan mata nya yang sudah sembab, tangisan yang terdengar sangat pilu di telinga Haechan.

Haechan menghampiri Caca yang sedang duduk di sofa kamar nya "Ca, semua nya akan baik baik aja" ucap nya yang duduk disamping Caca.

Caca masih menangis dan Haechan langsung memeluk nya, tangisan Caca semakin menjadi saat ia merasakan usapan hangat yang diberikan Haechan.

"Lo boleh nangis dan menumpahkan semua kesedihan lo di bahu gue, gue selalu ada buat lo Ca, gue selalu ada disamping lo" ucap nya.

Caca mendongakan kepala nya "Gue harus gimana?" tanya nya pada Haechan.

Haechan mengusap kepala Caca dengan lembut "Lo percaya sama bang Yuta?" tanya balik Haechan.

Caca tidak menggeleng atau mengangguk mendengar pertanyaan Haechan "setengah setengah" jawab nya.

Haechan terkekeh mendengar jawaban sahabat nya ia mengusap air mata Caca yang masih jatuh membasahi pipi nya "Tawaran gue sama Ten masih lo pertimbangin?" tanya Haechan.

Caca menggeleng "enggak, gue gak akan nerima penawaran kalian berdua" ucap nya.

Haechan mengacak rambut sahabat nya "sayang nya gue gak peduli, gue bakal bikin lo bahagia selagi lo masih sahabat gue" ucap nya terkekeh.

Caca kembali memeluk Haechan "Makasih karena selalu ada dan selalu dukung apapun pilihan gue, makasih Chan" ucap nya lirih.

Haechan tersenyum dibalik pelukan tersebut "Cuma ini yang gue bisa kasih buat lo" balas nya yang mengusap lembut punggung Caca.

"Andai lo tau kalau hati gue pernah gue kasih sama lo Ca" ucap Haechan dalam hati.

Sekarang, hanya satu yang bisa membuat Caca yakin sepenuhnya pada Yuta. Penjelasan mami nya. Apapun masalah nya Caca akan tetap menunggu Yuta tak peduli dengan seberapa lama waktu yang ia butuhkan. Semoga harapan nya kali ini tidak patah.













Absen dulu yang minta dabel apdet wkwkw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Absen dulu yang minta dabel apdet wkwkw

Maaf yah kalo ada typo ehehe
See you ❤❤❤
Jangan lupa vote dan komen yah hehehe

Random | Nakamoto Yuta [book 2] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang