malam untuk keduanya

1.2K 127 21
                                    

Hari minggu ini tak ada kata free untuk Yuta setiap hari ia harus pergi ke kantornya untuk mengurusi pekerjaan nya karena perusahaan yang di Jepang sedang ada masalah dengan rekan bisnisnya belum lagi ada penurunan saham yang sangat dratis dan itu membuat Yuta harus putar otak bagaimana pun perusahaan yang di Jepang tidak boleh gulung tikar

Lalu bagaimana dengan Caca? Atau bagaimana dengan honeymoon mereka? Jawaban nya tidak ada honeymoon selama seminggu mereka di Jepang dan Caca ia sudah pasrah jika suami nya itu selalu lembur untuk mengurusi pekerjaan nya

Siang ini Caca sedang merebahkan diri sembari menonton televisi, sebetulnya Caca sudah sangat bosan ia ingin keluar namun ia takut tersesat. Ini jepang bukan Indonesia jangankan berbicara Jepang, Caca aja masih belepotan jika harus berbicara menggunakan bahasa inggris, yang paling aman emang bahasa indonesia

Line

Kak Yuta

Kak

Hm

Aku bosen

Gue harus apa?

Ya kalo kamu peka sih pasti cepet pulang

Gue gak bisa pulang cepet by ini aja gue harus meeting lagi sama karyawan

Mau pulang jam berapa?

Gak tau, pagi mungkin, kenapa?

Tidur di kamar tamu!!

HEH KO GITU
Read

"bodo amat" gerutu Caca saat membaca pesan yang dikirim Yuta

Ia menghela nafas "bosen banget gue harus ngapain ini, beresin rumah udah gue kerjain tiap hari, nyusun barang barang apalagi" ucapnya sambil memandang seisi rumah tersebut

Hari semakin gelap namun sampai saat ini Yuta belum memperlihatkan batang hidungnya cuaca diluar pun terasa dingin dan itu membuat Caca semakin takut ditinggal sendiri, entah mengapa perasaan nya kali ini benar benar tidak enak

"aduh kak Yuta mana sih" ucapnya saat mencoba menelpon Yuta berulang kali namun nihil tak ada satu pun panggilan yang dijawab Yuta dan itu membuat Caca semakin takut, Caca tak bisa menahan air matanya kali ini ia benar benar takut

----

Pukul 09.00 malam dan Yuta baru menyelesaikan pekerjaan nya, ia menyesap satu gelas teh hangat yang tadi sempat ia buat untuk menghangatkan tubuhnya karena dingin nya cuaca hari ini

Yuta menghela nafas lalu melirik handphone yang sedari tadi ada dipinggirnya ia melihat 20 panggilan tak terjawab dari istrinya, Yuta menepuk jidatnya ia lupa jika handphone nya dari tadi di silent. Yuta mencoba menelpon balik istrinya namun tak ada jawabana dari Caca dan itu membuat ia semakin khawatir dan merasa bersalah tanpa berpikir panjang Yuta langsung pulang ke rumah dan meninggalkan beberapa pekerjaan nya

Malam ini jalanan tidak terlalu ramai dan itu membuat Yuta semakin cepat untuk sampai di rumah nya. Sesampai di halaman rumahnya Yuta memarkirkan mobilnya sembarangan di halaman rumahnya karena halaman nya cukup luas bisa memuat tiga atau empat mobil

"kenapa gelap?" tanya nya saat keluar dari pintu mobil dan ia langsung masuk untuk mencari istrinya

"Ca" teriak Yuta sambil menyalakan senter melalui handphone nya namun tak ada balasan dari Caca dan itu membuat Yuta semakin khawatir, ia langsung naik ke lantai atas mencari keberadaan Caca di kamar mereka dan benar saja Caca sedang meringkuk menangis sambil memanggil nama Yuta

Yuta menghela nafas lalu menghampiri Caca yang sedang menangis sambil menutupi tubuhnya dengan selimut

"Ca" panggil Yuta pelan dan itu sukses membuat Caca bernafas lega ia langsung memeluk tubuh Yuta yang sekarang sedang duduk dihadapan nya

"maaf" ucap Yuta saat mendengar suara tangis dari Caca dan Caca terus menangis dalam pelukan Yuta

"kamu jahat banget aku telponin gak angkat angkat, aku takut ditinggal sendiri mana tiba tiba mati lampu lagi" gerutu nya saat melepaskan diri dari pelukan Yuta

"handphone gue di silent Ca lupa maaf" ucapnya sambil memegang kedua tangan Caca

"terus ini kenapa bisa mati lampu kaya gini" tanya Caca

Yuta menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "kaya nya saklar nya ada yang gak beres, tunggu sebentar gue mau cek dulu"

"jangan lama" ucap Caca, Yuta mengangguk meskipun tak terlihat Caca ia langsung pergi untuk memeriksa saklar listrik rumahnya

Setelah beberapa menit akhirnya lampu menyala dan Yuta langsung naik ke atas lagi untuk menemui Caca

"besok besok panggil tukang kak biar gak mati tiba tiba" ucap Caca tepat saat Yuta sampai dikamarnya dan mengganti pakaian nya dengan baju tidur

Yuta duduk dipinggiran kasur menghadap Caca lalu mengelus kepala Caca lembut "iya sorry tadi handphone nya gue silent"

Caca mengangguk "makannya jangan keasikan lembur, tidur sana di kamar tamu" usir Caca kepada Yuta dengan nada sebal

"bodo amat" jawabnya yang langsung tidur disamping Caca dan membelakangi nya dan Caca mendegus sebal dengan kelakuan Yuta

Jam sudah menunjukan tengah malam tepat namun Caca belum bisa memejamkan matanya, ia membalikan badan nya untuk menghadap Yuta

"kak" panggil nya namun tak ada jawaban dari Yuta, Caca langsung memeluk tubuh Yuta

"aku gak bisa tidur, kamu udah tidur yah?" ucapnya yang masih memeluk Yuta sambil mengusap perut kotak kotak milik suaminya

Yuta membalikan badan lalu mengecup singkat kening istrinya "tidur by"

Cup

Caca mengecup bibir suami nya singkat, Yuta dan Caca masih sama sama diam dan saling pandang, Yuta memajukan badan nya dan sengaja menghilangkan jarak diantara keduanya

"boleh?" tanya Yuta saat ia membelai pipi istrinya lembut dan mengecup singkat bibir Caca

Caca menghela nafas lalu mengangguk "iya aku siap" jawab Caca yang mempererat pelukan mereka

Yuta tersenyum bahagia ia mulai mengecup kening Caca turun ke pipi, hidung, sampai pada bibirnya yang mempertemukan dengan bibir Caca, malam ini akan menjadi malam yang panjang dan malam pertama untuk Yuta maupun Caca, dan malam ini Caca memberikan hak sepenuh nya pada Yuta

Dah jangan dibayangin atau diterusin wkwk takut ada anak piyik yang baca wkwkw






















Dah jangan dibayangin atau diterusin wkwk takut ada anak piyik yang baca wkwkw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemes bat 😭😭😭❤❤❤❤

Ramein yah hehehe
Jangan lupa mampir di lapak aku yang lainnya hehehe
See you ❤❤❤❤
Mon maaap kalo ada typo ehehehe

Random | Nakamoto Yuta [book 2] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang