memberikan penawaran

695 92 24
                                    

Seperti biasa pagi setelah bangun tidur Caca selalu mengecek handphone nya dan selalu berharap jika Yuta menghubungi nya terlebih dahulu, namun lagi dan lagi harapan nya harus pupus Caca tersenyum getir "Aku kangen kamu" ucap nya lirih.

Caca berdiri di balkon kamar nya sambil menghirup udara segar dan menutup mata nya membayangkan jika Yuta sedang memeluk nya dari belakang dan mengelus si kembar dalam perut nya "Ini yang ingin aku mau setiap pagi nya kak. Cepet pulang yah" lirih nya yang masih menutup mata nya.

Caca keluar dari kamar nya menuju dapur untuk menyiapkan sarapan, pagi ini kebetulan mami nya sedang keluar kota untuk menjenguk salah satu kerabat nya yang sedang sakit.

Toktoktok

Belum sempat ia memasuka satu potong roti kedalam mulut nya, pintu utama sudah diketuk seseorang, Caca melihat jam di handphone nya yang sedang ia letakan di atas meja makan nya pukul 07.30 sepagi ini sudah ada yang mengganggu acara sarapan nya, dengan langkah pelan Caca membukakan pintu untuk mempersilahkan tamu tersebut masuk.

"Maaf cari siapa?" tanya Caca saat ia membuka pintu nya.

Caca memperhatikan tubuh laki laki yang bertamu ke rumah nya pagi ini, laki laki itu tidak membalikan badan, ia masih betah untuk memunggungi Caca.

"Maaf ca--

"Hai" sapa nya santai sambil menaikan kedua alis nya.

Tubuh Caca terdiam seketika, saat ia melihat laki laki yang datang untuk bertamu ke rumah nya pagi ini, Caca menghampiri Haechan sahabat yang sudah lama tinggal di luar kota.

"Kangen" lirih nya sambil memeluk Haechan, ia membalas pelukan Caca dengan penuh rindu.

Haechan sudah lama tinggal di luar kota tepat setelah satu minggu Caca menikah, alasan terbesar nya pindah ialah untuk melupakan Caca sahabat dan cinta pertama bagi nya. Melupakan rasa yang seharusnya tak pernah hadir dalam hati Haechan sekeras apapaun dulu ia melupakan Caca namun hati nya tak bisa dibohongi, diam diam ia masih menyimpan perasaan pada sahabat nya meskipun hubungan nya dengan Bianca kekasih nya telah berjalan cukup lama, namun hari ini ia memberanikan diri untuk pulang dan menemui sahabat nya.

Isakan Caca tak bisa ia bendung, air mata nya terus mengalir dari pelupuk matanya dan membasahi pundak laki laki bermarga Lee itu, ia memeluk Haechan dengan penuh rindu dan Haechan mengusap pelan punggung Caca untuk menenangkan tangisan nya.

"Lo apa kabar?" tanya Caca saat ia melepaskan pelukan nya masih dengan nada terisak.

Haechan mengusap pipi Caca yang basah karena air mata nya "Gue baik" jawab nya singkat.

Caca memeluk Haechan kembali seketika perasaan hangat timbul dari dirinya, ia seperti menemukan kembali rumah saat memeluk Haechan, melalui pelukan tersebut seakan akan Caca membuktikan jika dirinya rindu dengan Haechan.

"Gue lagi gak baik baik aja Chan, kenapa baru hari ini lo sempat datang?" ucap nya lirih.

Haechan tersenyum tipis dibalik pelukan Caca "Gue harus memastikan jika rasa gue buat lo itu udah mati Ca, makannya gue baru sempat datang menemui lo hari ini" ucap nya dalam hati.

"Maaf Ca" ucap nya, hanya kata itu yang dapat ia ungkapkan pada sahabat nya.

Caca membawa masuk Haechan kedalam rumah nya setelah tadi mereka berdua membayar rindu dengan berpelukan di depan pintu rumah nya dan setelah itu Caca menceritakan semua masalah rumah tangga nya pada Haechan, tak bisa Haecahan pungkiri jika ia sangat marah pada suami sahabat nya, ini sudah kedua kalinya Yuta tak memberi kabar setelah ia pergi ke Jepang, rahang Haechan mengeras, tangan nya terkepal kuat Haechan benci orang yang menyakiti sahabat nya termasuk Yuta.

Random | Nakamoto Yuta [book 2] ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt