"Sedang apa kau disini?" Tanya Maxi

"Kau yang sedang apa disini?!" Sahut Cloudy balik bertanya dengan sedikit kesal sambil bangun dan duduk.

"Hei, aku melihatmu tertidur disini, makanya aku segera turun kesini, aku pikir kau punya kebiasaan tidur berjalan dalam mimpi!" Ucap Maxi.

"Tidak, aku kalau tidur itu normal! Belum pernah melakukan hal-hal aneh saat tidur!" Kesal Cloudy.

Maxi tersenyum penuh arti mendengar ucapan kesal Cloudy.
"Saat bersamaku nanti, akan aku ajarkan kebiasaan aneh saat tidur padamu." Batin Maxi.

"Kenapa kau tersenyum seperti itu?" Tanya Cloudy menatap heran pada Maxi.

"Tidak, aku tidak tersenyum, lagipula aku tersenyum pada calon istriku sendiri, tidak ada salahnya kan? Bahkan kalau aku mau berbuat lebih pada calon istriku sendiri juga tidak masalah!" Sahut Maxi sambil ikut duduk di atas rumput.

"Calon istri?! Siapa?! Huh!" Kesal Cloudy membuang muka dari Maxi.

"Bukankah kau tadi pagi mengatakan pada Claire bahwa kau adalah tunanganku?" Goda Maxi semakin tersenyum lebar.

Cloudy menghela napas panjang.
"Percuma juga tadi pagi aku membantumu membuat alibi di depan Claire dan membebaskanmu darinya, kalau nyatanya saat malam hari kalian sudah berbaikan lagi. Aku jadi terlihat sangat bodoh!" Gerutu Cloudy, namun senyuman lebar justru semakin nampak di wajah Maxi.

"Apa aku barusaja mendengar pernyataan cemburu?" Goda Maxi menatap Cloudy disampingnya.

Cloudy hanya menghela napas besar, menahan rasa kesalnya yang semakin meledak-ledak di dalam hatinya.

"Hei, apa kau cemburu karena tadi Claire menghubungiku?" Tanya Maxi lagi dengan penasaran.

"Aku mau tidur saja di kamar! Bicara denganmu membuatku sangat lelah!" Sahut Cloudy mengomel sambil berdiri dan berjalan ke arah dalam mansion.

"HEI! KAU BELUM MENJAWAB PERTANYAANKU!" teriak Maxi.

"AKU LELAH!" Seru Cloudy Sambil terus melangkah tanpa menoleh lagi pada Maxi.

"Aku tak akan pernah lelah padamu Cloudy." Ucap Maxi pelan pada dirinya sendiri sambil tersenyum.

"Maxi.... a..aku... tak. bi..sa. ber.napas."
Terlintas kalimat Cloudy tadi.

"Mungkinkah dia tadi memanggilku dengan panggilan Maxi? Atau aku salah dengar?" Tanya Maxi pada sendirinya lagi.

"Sebaiknya aku tanyakan padanya besok." Ucap Maxi lalu beranjak berdiri dan kembali masuk ke mansion.

❤️❤️❤️❤️❤️

Pagi hari semua sudah bersiap untuk sarapan dan segera berangkat ke peternakan, namun Maxi masih belum bisa dibangunkan meski beberapa pelayan sudah mencoba untuk mengetuk pintu kamarnya dan memanggilnya.

"Aunty, biar saya yang coba bangunkan dia." Ucap Cloudy saat pelayan yang terakhir turun tanpa hasil lagi, sedangkan sarapan mereka sudah selesai.

"Baiklah, maaf merepotkan dirimu Cloudy." Sahut Retta.

"Tidak apa Retta, Cloudy sekalian berlatih untuk membangunkan suaminya." Ucap Oma dan Cloudy hanya menghela napas panjang saat yang lainnya justru tersenyum mendengar ucapan Oma.

Cloudy pun naik ke lantai atas dan mulai mengetuk pintu kamar Maxi, lalu mencoba membuka pintu kamar itu. Gelap karena jendela kamar itu ternyata belum ada yang berani dibuka oleh para pelayan.

Cloudy pun segera membuka penutup jendela, dan seketika kamar menjadi sangat terang, bahkan sinar matahari langsung menyilaukan pandangan mata. Maxi pun segera menggeliat karena cahaya menyilaukan menyerang matanya yang tertutup.

MAXIOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz