HTG #16

2.5K 479 379
                                    

I'm back!

Yok! Yang belum follow twt ku, di follow ya. Disana aku bakal buat au, di wp tetap ku update ko tenang aja^^

Jangan lupa tinggalkan jejak ya!
Vote dan komen sebanyak-banyaknya!

Happy Reading 💚
Sorry for typo(s)
































Baekhyun berdiri dengan tatapan matanya yang kosong. Tak ada lagi air mata yang turun di pipinya, atau tangisan yang keluar dari mulutnya. Pemuda cantik itu hanya diam dengan pakaian hitam-hitamnya, menyambut tamu yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada Ibunya. Tak ada senyum yang menghiasi wajahnya, tak ada binaran di matanya. Bibirnya yang biasanya demerah ceri pun ikut memucat dan kering.

Siwon dan Jaemin juga berada di sisinya, keduanya nampaknya lebih tegar dari di sulung. Buktinya Jaemin sedikitnya bisa menarik ujung bibirnya, menghargai para tamu yang berdatangan silih berganti. Jeno juga berada di sisi si bungsu Byun, berjaga-jaga jika Jaemin akan menangis seperti kemarin.

Begitupun dengan Chanyeol, pemuda tampan itu selalu berada di sisi Baekhyun sejak kemarin. Tak pernah sedikitpun ia meninggalkan kekasihnya, walaupun video kemarin membuatnya marah. Namun jika dikilas balik, ia ataupun tunangannya sama-sama salah. Mungkin juga karena dirinya yang lebih dulu selingkuh dan tak ada waktu bagi Baekhyun, maka dari itu sang kekasih mencari pelarian.

Para orang tua dan anak-anak anggota Colud 9 turut serta dalam menerima tamu dan segala sesuatunya. Merasa tak tega jika harus Siwon yang turun tangan disaat hatinya tengah berduka. Orang tua Chanyeol juga menepikan kabar berita tentang perselingkuhan calon menantunya dan berusaha untuk membantu Baekhyun. Melihat anak itu tak ada gairah untuk hidup.

Kris yang awalnya sempat kecewa, karena walaupun dia selingkuhan. Tapi ternyata Baekhyun berselingkuh dengan yang lain, membuatnya marah. Dan lagi-lagi, tak ada satupun orang yang tega marah kepada Baekhyun disaat titik terendahnya. Kehilangan sang Ibu yang selalu berada disisinya sejak masih berada dalam kandungan.

"Chanyeol, ajak Baekhyun untuk istirahat. Suruh dia makan, tunanganmu tidak makan juga tidak tidur sejak kemarin. Baekhyun akan jatuh sakit."

Pemuda tampan itu nampak setuju dengan saran Jongin. Ia menuntun Baekhyun untuk duduk jauh dari keramaian, bermaksud agar tunangannya bisa sedikit lebih tenang atau ingin menumpahkan kesedihannya tanpa ada orang yang melihat.

"Menangislah, Baekhyun. Kau bisa memelukku dengan erat."

Pemuda cantik itu tersenyum getir, ia menggelengkan kepalanya pelan. Memijat pangkal hidungnya saat merasakan pening menerpa kepalanya.
"Sudah cukup aku menangis. Aku tidak ingin terlihat lemah dan menghabiskan tenagaku, Mommy pasti sudah lebih bahagia tanpa harus menanggung sakitnya."

Chanyeol menghela napasnya. Ia memeluk Baekhyun dari samping.
"Seharusnya kau tak perlu berbohong ketika tak masuk waktu itu. Apa gunanya aku sebagai kekasihmu, hm?"

Baekhyun terkekeh sinis. Ia tak sengaja melihat penampakan Chae Young yang datang bersama dengan salah satu temannya, Jenny.

"Kau tak ada gunanya." Balas Baekhyun dengan sarkas. "Kau tak berguna sejak berani berselingkuh dariku." 

Bola mata Chanyeol nampak membulat beberapa saat, namun setelahnya tatapannya melembut. Pemuda tampan itu tak terkejut bahwa Baekhyun akan mengetahui perselingkuhannya secepat ini.

"Baiklah, maafkan aku, hm. Aku mungkin bodoh dan sedang mabuk saat mengajaknya berkencan, terlebih dia juga kekasih dari Daehyun. Sekarang aku hanya ada untukmu, bukan yang lain."

HEPTAGON ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن