HTG #6

2.5K 492 392
                                    

Balik lagi gais!

Tolonglah ya, gakusah diingetin lagi. Vite dan komen yang banyak!

Saya minta pendapat nih dari kalian readers AB, BB, THE BIGBOSS, THE TRANSPORTER, dan HEPTAGON. Apa cerita yang saya buat itu ringan atau berat konfliknya?

Banyaklah mengumpat jika ingin hati tenang.

Soalnya saya liay readers sampe kebawa rl cerita ini saking keselnya 😂

Sorry for typo(s)

Happy Reading 💚


















Baekhyun menghempaskan tubuhnya ke atas ranjangnya yang empuk. Ia langsung membaringkan tubuh lelahnya disana, sampai tak sadar bahwa ada sang Ayah yang datang tanpa permisi masik ke dalam kamar bernuansa monochrome itu.

"Baekhyun?" Panggil Siwon membuat Baekhyun yang hampir saja memejamkan matanya lantas terduduk.

"Dad, ada apa?" Tanyanya pelan.

Siwon bisa melihat gurat lelah di wajah cantik sang anak. Sedikit merasa bersalah dengan ambisinya untuk membuat sang anak belajar lebih giat dan mendapatkan nilai sempurna. Namun apa yang dilakukan bukan semata untuk menyiksa sang anak, ia melakukannya karena untik mencari pekerjaan sangat sulit di Korea. Apalagi untuk Seoul, bahkan banyak yang sarjana pun menganggur. Pria dewasa itu hanya ingin anak-anaknya mendapat kehidupan yang layak kedepannya.

Ayah dua anak itu masuk lebih dalam, ia kemudian duduk di kursi belajar sang anak.
"Kau pulang dengan siapa tadi? Kenapa tidak menelepon supir?"

Baekhyun menggeleng, ia tersenyum tipis.
"Tidak perlu, aku di antar Kris pulang tadi."

Siwon mengangkat satu alisnya, kedua gangannya kini saling bertautan dan berpangku pada pahanya.
"Kris? Kemana Chanyeol? Daddy perhatikan ia sudah jarang sekali datang kemari. Kalian sedang bertengkar?"

Dia sedang berselingkuh. Baekhyun ingin meneriakkan kata hatinya, namun ia berusaha untuk menahan.

Jika Baekhyun adalah seorang aktor, ia pasti akan mendapatkan bayaran yang mahal karena bakat aktingnya.

Pemuda cantik itu kembali menggelengkan kepalanga pelan.
"Tidak ada. Dia ada sedikit urusan dengan temannya, aku tidak ingin membuatnya harus terlambat. Kebetulan Kris mengajak untuk pulang bersama, jadi aku menyetujui."

Siwon menatap anaknya dalam diam, Baekhyun tengah tersenyum kecil. Dan akhirnya ia mengangguk, berusaha mempercayai apa yang si sulung katakan.
"Kalau memang kalian bertengkar, cobalah untuk berbicara dengan kepala dingin. Chanyeol adalah tunanganmu, pemuda itu sangat baik dan juga mencintaimu. Jangan kau sia-siakan."

Ingin sekali Baekhyun berdengus, namun tak ia lakukan. Hingga akhirnya hanya anggukan kepala ia berikan beserta senyum manisnya menuntun sang Ayah keluar dari kamarnya.

Wajah manis itu sekejap berganti menjadi raut wajah yang dingin. Kedua tangannya terkepal kuat, bahkan matanya memerah dan berair. Kekehan sinis keluar dari mulutnya.

Ingin menangis, namun itu bukan gayanya sekali. Jadi yang bisa ia lakukan adalah menghembuskan napasnya kemudian tertawa kecil.

Baru saja ia akan beranjak untuk pergi mandi, ponselnya yang kini berada di atas ranjangnya bergetar.

Baekhyun membuka ponselnya, kemudian terdiam sebentar saat sebuah panggilan dari Chanyeol begitu jelas terpamoang di layar ponselnya. Matanya menatap kosong sembari menimbang apakah akan mengangkatnya atau tidak.

HEPTAGON ✔Where stories live. Discover now