Cloudy diminta untuk duduk di deretan anak-anak, jadi dia terpaksa harus terpisah dari kedua neneknya dan juga keluarga Alfonso termasuk Maxi.

Maxi terus menatap ke arah Cloudy yang tersenyum bahkan tertawa bersama anak-anak itu. Tak jarang Maxi juga ikut tersenyum melihat tawa mereka di depan sana.

"Sebenarnya aku memang malu saat keluar butik tanpa membawa belanjaan apapun, tapi itu bukan salahnya, tidak seharusnya dia meminta maaf, apalagi berjanji akan kembali kesana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Sebenarnya aku memang malu saat keluar butik tanpa membawa belanjaan apapun, tapi itu bukan salahnya, tidak seharusnya dia meminta maaf, apalagi berjanji akan kembali kesana. Ada apa denganmu Cloudy? Kau sungguh berbeda dengan semua wanita yang biasa ada di sekelilingku." Batin Maxi sambil terus menatap Cloudy.

"Cantik, meski hanya berpenampilan natural." Bisik Mr. Alfonso mengejutkan Maxi.

"Dad, kau mengejutkanku!" Protes Maxi.

"Ada apa denganmu? Tidak biasanya kau diam dan tidak mengganggu Cloudy." Tanya Mr. Alfonso.

"Tidak ada, aku hanya tidak ingin merusak kebahagiaannya di acara ini." Sahut Maxi.

"Anak-anak itu memang selalu membuat Cloudy kembali hidup, begitu juga sebaliknya, Cloudy adalah semangat hidup bagi anak-anak itu." Ucap Mr. Alfonso.

"Ya, tapi anak-anak itu semakin membuat dia tak akan pernah bisa melupakan Maxi di masa lalunya, dan akhirnya membuat Maxi di hadapan Daddy ini kesulitan untuk mendapatkan perhatiannya." Sahut Maxi.

"Kau akan terus kesulitan jika kau memaksa untuk Cloudy menjadi seperti para wanita yang biasa hadir di hidupmu. Perlakukan Cloudy sebagaimana adanya diri Cloudy. Kau pasti tidak akan kesulitan." Saran Mr. Alfonso pada putra tunggalnya itu.

"Ayo! Sudah waktunya untuk memberikan nominal donasi kita, jangan menjadi pelit karena itu akan semakin mempersulit dirimu mendapatkan perhatiannya." Ucap Mr. Alfonso lalu kembali memberikan perhatian pada MC acara malam ini.

Maxi dan Mr. Alfonso bahkan Oma juga mulai menuliskan nominal di sebuah kertas yang telah disediakan, lalu memasukkannya ke sebuah wadah yang telah disediakan di hadapan MC.

"Thank you." Ucap Cloudy tanpa suara dari kejauhan, saat tatapannya bertemu dengan Maxi yang barusaja memasukkan kertas donasinya ke depan. Maxi kembali hanya diam, tak mampu memberikan respon balik apapun terhadap Cloudy.

Cloudy melihat ke arah arlojinya.
"Semoga masih ada waktu." Batinnya.

Acara kembali dilanjutkan dengan ramah tamah sekaligus menikmati hidangan makan malam yang telah disediakan oleh para orang tua.

Maxi mencari-cari keberadaan Cloudy diantara para anak-anak tapi gadis itu tidak ada disana. Maxi berusaha bertanya pada beberapa orang tua, tapi mereka juga tidak mengetahuinya.

"Kemana dia?" Tanya Maxi dalam hati sambil matanya terus mencari keberadaan Cloudy.

Maxi semakin cemas saat acara telah hampir selesai namun Cloudy tak juga terlihat di ruangan itu.

MAXIWhere stories live. Discover now