xii . pelangi di ujung jalan

23 9 2
                                    

"..untuk rajendra
si taruna yang bagaikan seutas cahaya namun tak pernah menyakiti retina
yang dulu sempat meninggalkan, kini menghadirkan rasa nyaman
kumohon jangan seperti ini terus ya?
aku tak ingin terus menaruh luka
padamu yang sudah seharusnya bahagia."

❝ k e l a b u ₊˚

hujan kembali mengguyur bumantara hingga membuat beberapa pengendara berhenti untuk meneduh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hujan kembali mengguyur bumantara hingga membuat beberapa pengendara berhenti untuk meneduh.

aku mengulurkan pergelangan tanganku dan meringis saat air hujan jatuh membasahi luka di tanganku. disampingku, ada rajendra dengan wajah sembabnya setelah ia tahu jika luka pada tubuhku kian memburuk.

aku semakin merasa bersalah, tidak seharusnya rajendra menangisi keadaanku. aku berbalik dan mendapati rajendra yang tersenyum kearahku.

"kamu suka hujan?"

ku anggukan kepalaku dengan girang dan tersenyum saat lagi-lagi air hujan mengenai salah satu bagian dari tubuhku. rajendra mengelus kepalaku dengan lembut. lalu setelahnya menarikku untuk semakin mendekat kearah ujung halte bus yang kini basah karena terguyur hujan.

"semoga setelah ini kamu bisa istirahat dan menikmati hujan tanpa harus merasakan luka lagi, jean."

aku mengangguk ragu. sedikit perasaan mengganjal saat rajendra mengatakan jikalau suatu saat nanti aku akan bahagia tanpa harus merasakan luka. rasanya tidak mungkin. hidupku sudah terasa kelam tanpa adanya pelangi yang menghiasi akhir dari jalan hidupku.

"aku gak bisa menjamin, jen. tapi semoga tuhan masih berbaik hati untuk memberikanku umur panjang hingga akhirnya aku bisa melihat pelangi di ujung jalan nanti."

bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bersambung..

kelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang