"elegi dari sebuah kota
yang menceritakan tentang si nona dengan hati derana
meski senandika kerap berteriak menderita."❝ k e l a b u ₊˚
semalam, hujan anakku, bertanya perihal ayahnya. mengapa ayah selalu berteriak di malam hari?
dan ku jawab, karena beliau sedang lelah. lalu setelahnya, hujan kembali melontarkan pertanyaan, apakah jikalau ia juga merasa lelah ia harus berteriak?
maka ku jawab, tidak semua orang yang merasakan rasa lelah harus berteriak sebagai pelampiasan. ada kalanya mereka menangis sebagai pelepas penat, ada pula yang sengaja merusak dirinya sendiri demi mengalihkan rasa sakit.
hujan menatapku kebingungan dan dengan tulus aku tersenyum, seandainya hujan sudah besar nanti, ia pasti akan mengerti sulitnya menjalani hidup di antara ribuan manusia yang sengaja menutup kebenaran demi nafsu duniawi. dan membiarkan yang berbicara menjadi bungkam dengan menghalalkan segala cara.
bersambung..
YOU ARE READING
kelabu
Fanfiction☾ semesta diam tak berkata, menyaksikan si puan yang perlahan t'lah kehilangan harsa. - lee jeno (✓) [ selesai // short story ] © puppy-ming 2O21