kelabu

x . dari bunda untuk sang putra

"..tangis kecewa ia curahkan berteriak tanpa suara dengan hati yang berantakan
tak apa ia tak butuh lagi seorang pendengar
sebab ia tau semesta pasti merasa bising akan teriakannya."

❝ k e l a b u ₊˚

"..hujan, kenapa kamu berlaku kasar pada ibumu sendiri?"

aku tau, tidak seharusnya rajendra mengatakan hal tersebut dihadapan hujan yang jelas-jelas tidak mengetahui jikalau akulah ibu kandungnya. aku mencoba untuk membuat rajendra berhenti mengatakan hal yang akan membuat hujan kebingungan.

kulihat tatapan rajendra yang melunak, dan saat itu pula senyuman kembali terukir pada wajahku. setidaknya aku tak ingin rajendra memberitahu hujan perihal statusku sebagai ibu kandungnya. karena aku enggan membuatnya kecewa kala hujan mengetahui jikalau aku lah ibu yang sejak lama ia pertanyakan.

jemariku di genggam erat, hujan datang dengan raut kebingungan. aku menunduk menyamakan tinggiku dengan hujan. tanganku mengelus sayang kepala kecilnya yang terasa lembut untukku sentuh.

"hujan, kalau kamu bingung, kamu gak perlu berpikir terlalu dalam soal ucapan om juan sebelum nya. hujan gak punya ibu selain mama chantika, okay? hujan sayangkan sama mama chantika?"

perih rasanya untuk mengatakan hal menyakitkan seperti ini. namun aku tidak ingin hujan mengetahui hal yang sebenarnya. setidaknya sampai ajalku tiba, biarkan hujan bahagia bersama jumantara dan chantika yang telah lama menjadi sosok ayah dan ibu bagi hujan. lalu setelahnya, aku harap hujan tetap bahagia tanpa adanya aku disisinya.

bersambung..

chantika nirmala bagaskara
Bandung, 03 Februari 2000

puan rupawan yang lahir pada warsa serupa dengan jumantara. si penghuni tetap dalam hati sang taruna. yang asmanya t'lah lama terukir meski harus menjadi juara kedua sekaligus bunda untuk hujan.