ix . secarik klausa dari si puan

32 10 9
                                    

"..pagi itu kau mengatakan "kalau dunia sedang tidak baik-baik saja, setidaknya kita masih punya satu sama lain untuk bertahan"
kamu dengan senyuman cerah dan kedua tangan kami yang saling bertautan
serta aku yang berpikir jika ucapanmu tak akan hanya sekadar harapan

namun pada akhirnya kita malah saling meninggalkan
seakan bersaing siapa yang lebih dulu mendapat kebahagiaan
tak apa bila kau merasa jauh lebih nyaman
meski sejujurnya hati ini belum juga berpaling dari sosokmu wahai tuan."

dengan sebuah jarak yang kuciptakan serta sekat yang ku gunakan 'tuk bersembunyi dibalik dinding berwarna semu abu-abu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

dengan sebuah jarak yang kuciptakan serta sekat yang ku gunakan 'tuk bersembunyi dibalik dinding berwarna semu abu-abu. semburat merah juga seutas senyum hadir kala kulihat jumantara yang dengan girangnya pulang bersama sosok puan cantik disampingnya. ia nampak bahagia. pun dengan hujan yang tak segan 'tuk segera berlari dan memeluk sembari meneriakkan nama 'bunda'.

syukurlah jika memang mereka baik-baik saja. setidaknya tak ada lagi yang perlu ku khawatirkan mana kala aku benar-benar pergi meninggalkan jumantara dan keluarga kecilnya.

daksaku pergi menuju gudang yang tidak jauh dari tempatku bersembunyi. menyapu seluruh sudut dengan retina yang terasa berat akibat terlalu banyak menangis dipertengahan malam. jemariku perlahan menggenggam sebuah buku usang yang telah lama di buang oleh jumantara. tidak terlalu berguna, katanya.

dengan lihai aku menuliskan seluruh keluh kesah yang kualami saat ini. seluruh isak dan sesak yang kupendam kucurahkan meski ku tau buku ini akan segera dibuang dalam kurun waktu dekat. namun kuharap, suatu saat nanti ada seseorang baik hati yang membaca tulisanku. siapapun, meski mungkin daksaku sudah tak lagi dapat dilihat dalam indra penglihatan manusia.

 siapapun, meski mungkin daksaku sudah tak lagi dapat dilihat dalam indra penglihatan manusia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

bersambung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

bersambung..

ps. aku update pelan-pelan ya, satu bulan lebih aku pusing mikirin puisi buat perchapter sampai hampir nyerah dan pengen ganti alur:') tapi alhamdulilah aku dapet hidayah hehe, thanks to mooon-day  yang selalu ingetin aku buat update. jangan lupa baca series jingga juga ya bestie!!

kondisi jirga, jumantara, rajendra dan haksa sesaat sebelum negara api menyerang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

kondisi jirga, jumantara, rajendra dan haksa sesaat sebelum negara api menyerang. CATET NAMA HAKSA YA!!

kelabuWhere stories live. Discover now