"..ini untukmu si taruna yang masih rindu rengkuhan ibu yang selalu datang dengan membawa cerita baru yang muncul dengan seutas senyum malu-malu ku harap hidupmu tak lagi terasa sendu sebab sedihmu akan terasa pedih untukku."
❝ k e l a b u ₊˚
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
sejak tadi, aku memperhatikan hujan yang nampak sedih sebab chantika tidak dapat menemaninya hari ini. aku mencoba mendekat dan menghibur lelaki kecil tersebut.
"..hujan, kenapa kamu nangis?"
hujan tidak menjawab dan lebih memilih untuk terus terisak sembari mengusap air matanya dengan tangan kanannya. aku tersenyum tipis dan membawa hujan kedalam rengkuhanku. berharap dalam hati, semoga kesedihan hujan tidak akan berlangsung lama. karena sesungguhnya, aku tidak bisa melihatnya menangis seperti ini.
"mama gak bisa temani hujan, tante. hujan kesepian."
aku mengangguk dibalik tubuh mungilnya. kedua tanganku memeluk erat tubuh hujan dan membiarkan hujan untuk terus bercerita hingga rasa sedihnya berangsur membaik.
"hujan rindu mama. tapi mama gak pernah pulang lagi ke rumah setelah ayah ajak mama makan malam waktu itu. hujan gak punya teman lagi selain mama dan ayah. hujan ingin sama seperti teman hujan yang setiap harinya di antara ayah ibu mereka ke sekolah. tapi ayah sibuk dan mama mulai menjauhi hujan."
hatiku rasanya perih saat hujan mengatakan impiannya untuk hidup normal layaknya teman di sekolahnya. hujan, maafkan bunda yang belum bisa mewujudkan keinginan hujan. mungkin setelah bunda pergi, mama chantika bisa mewujudkan impian kamu untuk berangkat bersama menuju sekolah.
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
