13. Done

25.3K 6K 6.8K
                                    

Gue dan Yuta ada di salah satu toko baju yang ada di dalam mall. Kaget kan lo ketua Yakuza mau gue ajakin shopping. Yup, gue emang mau nyari baju buat ke acara ultah Asahi minggu ini. Karna gak ada temen, ya udah gue ajakin aja si Yuta shopping.

Walaupun butuh sedikit drama merengek, tapi akhirnya Yuta mau juga. Jangan pikir gue cuma jalan berdua doang sama dia, no, dia bawa beberapa bodyguard-nya. Oh iya! Gue juga ngebawa anjing gue si Yuta imut.

Gue keluar dari fitting room setelah masang dress selutut berwarna hitam di badan gue. Dress-nya tanpa lengan jadi cuma seatas dada doang dan garis dadanya bentuk V gitu jadi belahan dada gue kelihatan.

Waktu gue keluar dari fitting room, dengan penuh percaya diri gue nyibakin rambut ke belakang, ala princess gitu. Sebelah tangan gue ada di pinggang. Gue senyum sekaligus nge-wink ke arah Yuta yang duduk di sofa sambil nyilangin kakinya dan mangku Pomeranian.

"Gimana?"

Yuta cuma bengong ngelihatin gue, padahal gue udah ngerasa pose gue mantap banget. Si anjing juga kayak bengong gitu, biasanya berisik banget.

"Aku keren kan?" tanya gue dengan senyuman yang menurut gue cakep banget asli.

"For the love of Christ..." ucapnya tercengang. "Are you planning to sell yourself?" komentar Yuta.

Seolah setuju dengan omongan Yuta, si Pomeranian ikut menggonggong.

Komentarnya itu sukses ngebuat kedua tangan gue berkacak pinggang dan gue nyatuin alis. Gue gak terima karna respon dia gak sesuai yang gue harapkan.

"Apa sih! Orang cakep gini bajunya!" protes gue.

"Kenapa gak telanjang aja sekalian hm?" sebal Yuta. "Terlalu kebuka, gak cocok buat anak-anak."

Gue terngaga sejenak dan ketawa jengah. "I'm 22!" protes gue. "Lagi pula ini tuh model! Kamu ini gak tau model ya?" sewot gue.

"Change." tegasnya dengan tatapan memerintahnya. Gue natap dia dengan kedua mata yang memicing sebal, masih dengan kedua tangan yang ada di pinggang. "I said 'change', miss Haruma." tegasnya sekali lagi.

Gue menghela nafas sebal. Mau gak mau gue masuk lagi ke dalam fitting room walaupun mulut gue komat-kamit nyumpahin Yuta. Bisa-bisanya dia gak suka baju sebagus ini!

Sebenernya gue udah milih 3 dress dengan warna dan model yang beda-beda, tapi semuanya cuma sepanjang lutut. Gue gak mau pake dress panjang, selain karna semakin panjang semakin ribet, dress panjang juga tidak disarankan untuk anak hiperaktif kayak gue.

Gue suka ketiga dress itu dan justru ngebuat gue bingung, makanya gue minta pendapat Yuta. Tapi lihat, secara tidak langsung dia malah ngeritik selera baju gue.

Gue ngelepas dress hitam yang gue pake dan ngegantung benda itu di gantungan yang ada di dalam fitting room. Gue ngeganti pakaian itu dengan dress selutut berwarna putih yang garis lehernya berbentuk halter. Karna bentuknya halter jadi bahu dan setengah punggung gue terekspos dengan jelas.

Gue natap diri gue di kaca dan sedikit berputar untuk merhatiin dress yang terpasang di badan gue. Bagus kok, i look hot this way. Gue nyemangatin diri sendiri sebelum keluar dari fitting room. Udah males gaya-gayaan karna ngelihat respon Yuta sebelumnya ngebuat gue jadi agak trauma.

Gue menghela nafas. "Gimanㅡ"

"Ganti." potong Yuta bahkan waktu gue belum selesai bicara.

Gue terdiam dengan senyuman paksa, natap Yuta dengan tatapan antara pengen ngebunuh tapi gue masih sabar.

Guns & Yuta ✓Where stories live. Discover now