"NGAPAINNN KETAWA!" Bentak dito menatap geram murid murid yang menertawakannya.

"Lo yang botakin nay?" tanya Zena melirik kearah Kanaya yang cengar cengir sendiri.

"Yo i sesuai ucapan gue kemaren" jawab Kanaya santai. Lalu tersenyum meledek kearah Dito.

"Pasti ulah si kanaya ni" beo salah satu murid dikelasnya.

"IYALAH SIAPA LAGI COBA, GUE LAGI TIDUR TIBA TIBA PAS NGACA KEPALA GUE DIBUAT KEK AVATAR. ADA TANDA PANAHNYA LAGI, NIH LIAT NIH" Omel Dito sembari menunjukkan foto kepalanya yang memang awalnya Kanaya potong seperti Avatar.

Seluruh murid dengan cepat menyerbu Dito, ingin melihat bentuk Avatar kepala Dito dari layar ponselnya.
Gelak tawa kembali terdengar keras, bahkan ada yang sampai sakit perut karena sudah tak bisa menahan tawanya.

"Eh tapi kalo diliat liat, cakepan lu botak dari pada punya rambut" ucap Ayas, selaku teman sebangku Dito.

"wihh seriusan ni yas" jawab Dito tersenyum senang, membuka kamera hpnya mengaca dirinya dengan pd disana.

"makasi lo yass, lo mau beli apa ntar gw jamin deh. Sayang tu duit gue nggak diapa apain" lanjut Dito masih fokus mengaca dirinya. Eh si Dito ini anak salah satu pengusaha terbesar. Dan Mamanya adalah desainer terkenal. Dito juga ngak segan segan buat jamin siapa saja. Tapi kalo soal bayar kas, entah kenapa malas aja gitu. Dan sayangya, setiap Dito punya cewe, si cewe itu ternyata cuma mau manfaatin kekayaan si Dito. Huh kasian :'(

"eh iya to cakep lu, bismillah dibeliin apart satu" sahut andini teman dibelakang bangku dito.

"iya to, asalkan lo tau. Lo cowo paling cakep dikelas kita. Bismillah mobil balap" sahut Rama lelaki dibangku pojok.

"Jangan dengerin mereka To, Dengerin aku aja. Bismillah naik haji sekeluarga" beo Andika seksi keamanan dikelas.

"UDAHHH DEHHHH APAANSI KALIAN" Teriak Dewa, sembari mengentakkan meja. Membuat susana yang tadinya teratawa ria seketia senyap sunyi sekarang.
"KALO MAU ITU KERJA, JANGAN MINTA AJA! YA NGAK DITO? BISMILLAH TANAH 25 HEKTAR" Lanjutnya, langsung dihadiahi tawa sekelas yang semakin heboh.

Dito hanya tertawa melihat kekonyolan seluruh teman sekelasnya. Dan rasa kesalnya dengan kepala botak karena Kanaya, seketika sirna begitu saja. Disisi lain melihat Dito yang tampak sabar,membuat sedikit rasa bersalah terlintas dihati Kanaya.

Tawa mereka berhenti, saat melihat raut wajah Dito yang tadinya gembira sekarang berubah menjadi sedih. Seperti tersirat luka disana.

"Babe gue bangkrut" ucap Dito, menundukkan kepalanya.

Seluruh murid tanpa sadar menutup mulut mereka, tak percaya dengan ucapan Dito. Mereka tidak tega, merasa iba melihat dito seperti itu.

"ehh jangan sedih to, kita nggak liat harta lo kok. Tapi kalo ada kita ngintip dikit aja" ucap Andika mengelus pundak Dito. Masih sempat sempatnya bercanda.

"Lo nggak tau situasi ya" sahut Rama.

"Hikss hikss.." tangis Dito, membuat seisi kelas semakin tidak tega. Begitupun Kanaya, perasaan baru semalam ia melihat Dito menggunakan mobil barunya.

"Udah to" sahut Andini, juga ikut merasakan apa yang Dito rasakan.

"Hikss... gue takut nggak punya teman" ujar Dito.

"Udah to, mereka yang tulus berteman sama lo nggak bakalan ngeliat harta lo kok, iya kan?" Ucap Zena, yang diangguki beberapa murid lainnya.

Dito tertegun melihat kebaikan teman sekelasnya. Disaat susah mereka juga menerima Dito.

"ttaa-ttapiiii" ucap Dito terbata-bata.

"tapi apa to? ngomong aja kita bakalan dengerin lo kok?" sahut Bulan.

"Iya to ngomong aja" lanjut Dewa ikut sedih.

"Ttaa-tapii BOONGGGGGG HAAHAHAHHAHAHAHA" Teriak Dito, yang langsung mendapat bogeman dari beberapa teman disampingnya.

"Setan lo Ditoo, gue hampir mau nangis" protes Andini.

"Sumpah to, gue baru aja mau netes tadi" sahut Andika kesal.

"Kan gue tau dia bohong, mana mungkin bangkrut. Orang semalam beli mobil baru. Tatat titit nyombongin ke gue" sahut Kanaya, melirik tajam Dito.

"Becanda Kanaya" jawab Dito cengegesan.

"LO SEMUAAAAA" tunjuk Dito kearah semua murid. " NTAR ISTIRAHAT IKUT GUE,KITA BORONG KANTIN. TERSERAH MAU MAKAN APA AJA. ASAL DIHITUNG NANTI GUE YANG BAYAR" lanjutnya.

Mendengar itu seluruh murid tampak senang bukan main. Ya senang lah orang dapat makanan gratis. Mereka semua memeluk erat Dito, membuat Dito yang berada ditengah bersusah payah mencari nafas. Karena hampir seluruh murid dikelas berpelukan bersama, membuat lingkaran diikuti Aliza dan juga kedua sahabatnya. Sangat beruntung memiliki teman sekelas, yang sudah seperti keluarga sendiri.

^^

Santri Pilihan Bunda [ SUDAH TERBIT & TERSEDIA DI GRAMEDIA ]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz