TUJUH

1M 82.8K 11.7K
                                    



Aliza duduk manis dihalaman luar kamarnya, ditemani susu rasa coklat yang sudah menjadi minuman favoritnya.
Bintang serta Bulan malam ini menjadi teman Aliza.

Ia membuka layar laptop berlogo apple miliknya.
Menekan tombol youtube, dan membuka seputar lagu yang beberapa hari ini sering ia dengar.

Aliza menggerakan jari jemarinya, menghayati beberapa bait lagu.
"Kuingin kau mengerti, cinta tak harus memiliki" Aliza bersenandung pelan mengikuti alunan musik dilaptopnya.

Dret!
Dret!
Dret!
Dret!
Dret!

Getaran ponsel miliknya, menggangu konsentrasinya dalam bernyanyi. Aliza mengambil ponsel yang ia letak disebelah kasur.

Ia memutar bola mata malas, kembali meletakkan ponsel tersebut. Namun-

Dret!

Aliza masih tak memperdulikan notif dari Zero. Ia kembali keluar meninggalkan ponselnya begitu saja.
Aliza kembali menekan tombol play. Kini ia memutar lagu yang berbeda.

"Katakan saja bila kau inginkan aku, aku juga ingin tau prasa..anmu".

Aliza membuka dua layar dari laptopnya. Entah kenapa ia sedikit penasaran dengan seseorang yang meyebalkan beberapa hari ini.

Ia membuka aplikasi Instagram. Mengetik nama Kinaan disana, namun nihil.
"Apa mungkin Kinaan tak memiliki instagram?" batinnya.

Aliza menopang dagu, mencoba mengetik lagi nama Kinaan disana. Sudah beberapa kali ia mencoba tapi hasilnya tetap tak ada.

Ia mencoba membuka instagram bundanya, mencari nama Tante Rani disana. Lalu Aliza membuka instagram Raniaddri, mencari nama Kinaan dipengikut instagram Tante Rani. Dan ya hasilnya-

"Ketemuuu" Aliza melompat senang.

Namanya juga cewe, kalo udah penasaran mah g bakalan g dapat. ya ngak gerlsssss?

Setelah sadar dengan sikapnya,ia segara kembali pada posisi awal. Aliza hanya senang ia berhasil menemukan instagram Kinaan, bukan senang akan dijodohkan dengan pria asing tersebut.

Aliza membuka sebuah instagram dengan username Kinaanozma_ hanya 3 postingan, dengan 876 pengikut dan 34 yang diikuti.

Postingannya pun tentang agama semua, tak ada photo Kinaan sendiri. Aliza kembali mencoba mencari photo sendiri milik Kinaan. Ia menekan sebuah postingan yang menandai Kinaan. Terdapat photo Kinaan dan teman teman asramanya, dan saat Aliza menggeser postingan sebelahnya. Dirinya merasa ya begitulah-

Ia melihat beberapa photo para santriwati, dengan cadar serta pakaian yang sangat tertutup. Berbeda sekali dengan Aliza. Yang masih sering menggunakan pakaian pakaian terbuka. Ia masih heran kenapa Kinaan mau saja dijodohkan dengan gadis seperti Aliza. Padahal Kinaan tidak jelek, bisa saja ia mencari lebih dari Aliza.

Aliza membuka profil akun instagram miliknya. Lalu ia mengarsip beberapa postingan dirinya dengan pakaian terbuka. Entah kenapa hatinya tergerak untuk melakukan itu. Ia pikir tak ada gunanya juga membiarkan photo tersebut berlama lama diakunnya.

Setelah mengarsipkan seluruh postingan hingga 0.
Aliza mengukir sedikit senyum diwajahnya.

Dring!!!!
Dring!!!

Lagi lagi senyum Aliza dibuat memudar, notifikasi sampah itu terus menggangunya. Aliza mengambil malas ponsel miliknya, ia mengangkat panggilan dari Zero.

"Sayang" panggil Zero dari balik telpon.

Aliza muak mendengar itu, ia sedikit menjauhkan ponselnya dari dirinya.

"Aliza?" panggil Zero lagi, karena mendengar tak ada jawaban dari Aliza.

Aliza hanya berdehem.

"maafin aku sayang, aku nyesal udah selingkuh"

Wht the f..?
Batin aliza menggeram mendengar jawaban kelewat santai Zero. Zero tak serius dengan dirinya. Bagi Aliza apapun bisa ia maafkan, kecuali perselingkuhan.

Padahal Aliza berharap Zero akan membantunya membatalkan perjodohan ini. Tapi Zero lah yang harus Aliza batalkan untuk menaruh hati padanya lagi.

Aliza terkekeh kecil.
"gue bukan sayang sayang lo lagi! muak gue dengan drama murah lo. Mahalin dikitlah, kalo cuma gini gue mampu beli. Kita udah ngak ada hubungan apa apa. Berenti ganggu gue, kejar tu perempuan pilihan lo!" Ucap Aliza, lalu mematikan panggilan tersebut. Ia mengeluarkan kartu ponselnya, Lalu segera Aliza mematahkan kartu tersebut agar Zero berhenti menghubunginya.



Santri Pilihan Bunda [ SUDAH TERBIT & TERSEDIA DI GRAMEDIA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang