DELAPANBELAS

867K 74.9K 10.9K
                                    



Kejadian semalam benar benar membuatnya malu untuk bertemu Kinaan saat ini. Buktinya saja sekarang, Ia memesan ojek online untuk mengantarnya kesekolah. Setelah sholat subuh tadi, Ia sudah bersiap dengan pakaian sekolahnya. Menunggu waktu yang tepat, yaitu saat Kinaan sedang mandi Aliza langsung segera pergi dengan ojek online pesanannya.

Sesampainya disekolah, Aliza segera berjalan menuju kelasnya. Karena hari yang masih terlihat gelap, membuatnya sedikit takut. Hanya ada beberapa murid yang datang kesekolah pagi ini. Dan ini adalah pertama kalinya Aliza datang kesekolah sepagi ini.

Aliza memasuki kelas, mengucapkan salam terlebih dahulu. Tidak ada seorangpun dikelasnya, memberanikan diri Aliza duduk dibangkunya. Karena ingin menghilangkan rasa takutnya, Aliza mencari kesibukan dengan mendengarkan musik sembari membaca novel.

Seiring berjalannya waktu, tanpa Aliza sadari hari sudah mulai menerang. Matahari yang tadinya masih malu malu, kini telah berbinar dengan bangga menampakkan dirinya. Suasana kelas yang tadinya sedikit gelap, kini sudah ditembus oleh cahaya matahari. Aliza melepaskan kesibukannya, menopang dagu menunggu kedua sahabatnya datang.

"Alizaaa, tumben awal banget?" ujar Kanaya sembari meletakkan tasnya, diikuti Zena dibelakangnya.

"Kenapa berantem ya sana Kinaan?" Tanya Zena, duduk disebelah Aliza.

Dengan cepat Aliza menggeleng.
"engga kok" jawabnya.

"terus kenapa?" tanya Zena lagi.

"gapapa pengen datang awal aja" balas Aliza, sedikit menyengir.

Kedua sahabatnya hanya mengganguk paham. Walau didalam hatinya, Ia tahu Aliza sedang menyembunyikan sesuatu.

"ehh ntar malem nonton yhuu" ajak Kanaya bersemangat.

"iyaa lupa gue kan ada film baru, katanya si bagus. Pemainnya ganteng" beo Zena.

Mendengar ajakan itu, Aliza dengan bersemangat menyetujui ajakan kedua sahabatnya.
"bolehhhh, jam berapa?" tanya Aliza.

"ehm- gimana kalo lepas isya aja" ujar Zena, yang disetujui Kanaya.

"okdee lepas isya aja, kita berdua jemput lo atau gimana?" tanya Kanaya.

"iya pergi bareng aja biar gampang, pake mobil gue" saran Zena.

"ttapi maaf, gue nggak bisa naik mobil?" jawab Aliza cemberut.

"kkenapaaaa??"teriak keduanya bersamaan.

"maunya naik pesawat aja gimana?"

Mendengar ucapan Aliza yang tak masuk akal, membuat keduanya mencubit geram pipi Aliza. Hingga meninggalkan bekas merah disana.

"ihh sakitt" protes Aliza, menepis kedua tangan dipipinya.

"lu sih kirain aja apa" jawab Zena dengan jari jemari memainkan rambutnya.

"HAHAHAHAHAHH SI DITO NGAPAIN"

Mendengar gelak tawa dari teman kelas lainnya, membuat percakapan ketiganya terhenti. Melihat sumber dari tawa itu.

Santri Pilihan Bunda [ SUDAH TERBIT & TERSEDIA DI GRAMEDIA ]Where stories live. Discover now