DUAPULUH

852K 83.2K 16.4K
                                    



( Didepan gerbang sekolah )

"Za,kita duluan ya" ucap Zena dan Kanaya bersamaan.

Aliza mengganguk, sembari melambaikan tangan kearah keduanya. Setelah tidak lagi melihat kedua sahabatnya, Aliza segera pergi menuju tempat jemputannya.

Setelah sampai dipertengahan, Aliza tersenyum dari jarak yang agak jauh. Terlihat sudah ada Kinaan sedang menunggunya diatas motor. Wajah Kinaan benar benar berbeda saat tidak bersama Aliza. Pria itu terlihat seperti sosok dingin, yang membuat siapa saja saja tidak berani berdekatan dengannya.

Aliza berlari kecil, menggengam tali tas birunya. Mendekat kearah Kinaan dengan wajah biasa saja.
"lama?" tanya Aliza.

Kinaan menggeleng, mangambil helm yang sudah ia siapkan untuk Aliza. Memakaikannya begitu saja dikepala Aliza, membuat Aliza hanya diam menerima tapi tidak dengan hatinya yang selalu saja berjalan cepat, saat menerima segala perlakuan manis dari Kinaan.

"kenapa roknya basah?" tanya Kinaan heran.

"ketumpahan es" jawab Aliza dusta.

Kinaan hanya berdehem mengacak puncak kepala Aliza.
"makanya jangan ceroboh" celoteh Kinaan.

Aliza memutar bola mata malas, lalu menaiki motor Kinaan. Dan mereka pulang kerumah.

▪▪▪

Sudah hampir dua jam Kinaan menunggu Aliza keluar kamar. Beberapa kali ia mengecek, tapi pintu kamar Aliza masih saja tertutup rapat.

Merasa kesal, Kinaan berjalan kedepan pintu Aliza. Berniat memanggil Aliza. Tapi sudah mencoba, Kinaan tidak bisa mengetuk pintu itu. Ia takut menggangu Aliza, dan gadis itu akan semakain marah padanya nanti.

Clek...
Pintu terbuka, terlihat Aliza yang sedang ingin keluar kamar menatap kaget Kinaan, yang tiba tiba saja sudah berada didepannya.

"lapar?" tebak Aliza.

Kinaan dengan cepat menggeleng. Aliza benar benar tidak peka. Aliza hanya menatap heran tingkah Kinaan, lalu pergi melewati Kinaan begitu saja.

Kinaan tidak mau menyerah, Ia terus mengikuti kemanapun langakah Aliza. Merasa diikuti, Aliza membalikkan badannya. Menatap tajam Kinaan yang membalas tatapan Aliza.

"ngapain si?" tanya Aliza kesal.

"aku salah apa?" lirih Kinaan bertanya balik.

Aliza tidak memperdulikan itu, Ia mengambil minuman dingin di dalam kulkas. Tapi tangan Kinaan menghalanginya.

"Udah gue cape" ketus Aliza

Kinaan menggengam tangan Aliza erat, seperti tak ingin gadis itu pergi kemana mana.
"Iqala, dengerin Kinaan ya" ucapnya lembut, mencium hangat punggung tangan Aliza.

dag dig dug ser.... Begitulah perasaan Aliza saat ini.

"Kalo aku ada salah sama kamu, marah aja sepuasnya. Jangan diemin aku kaya gini. Aku nggak bisa didiemin kamu" ucap Kinaan begitu tulus.

Santri Pilihan Bunda [ SUDAH TERBIT & TERSEDIA DI GRAMEDIA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang